KicauanRakyat – Komang sukses menjalankan misinya saat turun di partai terakhir dari Indonesia vs Korea Selatan pada semifinal Uber Cup 2024 di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5/2024).
Namun, kemenangan yang ia raih atas pemain kidal berusia 17 tahun, Kim Min-sun, terbilang tidak mudah sama sekali.
Dengan mempertimbangkan catatan di atas kertas di mana Komang lebih senior ketimbang Kim yang belum punya peringkat senior dan Indonesia tersusul 2-2, tekanan ada pada bahu Komang.
Gim pertama dia tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya hingga kalah 14-21.
Barulah ketika memasuki gim kedua, Komang menemukan celah dari Kim yang justru banjir eror. Memaksimalkan kesalahan lawan dan berbalik menekan menjadi taktik Komang.
Dia mulai lebih banyak memberikan placing halus di are depan dan tidak terburu-buru melakukan smes. Taktik netting silang dan placing ini sempat beberapa kali membuat Kim mati langkah.
“Saya merasa sangat-sangat senang dan sangat bersyukur telah memenangkan partai penting di laga besar ini bagi saya dan tim,” ungkap Komang dalam wawancara di mixed zone bersama BWF.
Kemenangan Komang digapai dengan cara comeback, alias bangkit dari ketertinggalan.
Sempat luput mengamankan gim pembuka, Komang akhirnya mampu menutup laga dengan skor 14-21, 21-16, 21-19.
Pemain berusia 22 tahun tersebut mengakui bahwa memang dia sempat tertekan dan gugup sejak awal laga
“Saya sangat merasa di bawah tekanan sekali, karena dia juga lebih junior dari saya,” ungkap Komang.
“Tetapi saya ingin menunjukkan (permainan maksimal) dan saya bangga bisa jadi bagian tim uber kami,” jelasnya.
“Saya harus mempertahankan fokus untuk mencari solusi dalam permainan saya. Dan saya berusaha keras melakukannya,” katanya soal keberhasilan menemukan celah Kim.
Pada gim ketiga, keunggulan Komang sebenarnya hampir saja raib saat poinnya dikejar dari 20-16 menjadi 20-19.
Untungnya, keberanian dan insiatif menyerang lebih dulu sukses ia jalankan. Satu smes lurus ke arah badan Kim membuat Komang mengunci kemenangan.
“(Di gim terakhir itu) Saya juga bertanya-tanya kenapa dia terus mendapat angka lagi dan lagi, dan itu sempat membuat nervous saya kembali muncul,” kata Komang.
“Itu menyulitkan sekali. Tapi saya lega akhirnya saya bisa memenangkannya,” tambah dia.
Berkat kemenangan Komang, Indonesia menuntaskan perjuangan di babak semifinal dengan kemenangan atas Korea Selatan.
Indonesia untuk pertama kalinya mencapai final Uber Cup sejak terakhir kali melakukannya pada 2008 di Jakarta.
Komang dkk. juga melampaui target PBSI untuk mencapai semifinal. Sebagai informasi, tim Uber Indonesia sebenarnya tidak masuk empat tim teratas dalam daftar unggulan.
Status sebagai underdog akan kembali dibawa Indonesia di final.
Pada final Uber Cup 2024 yang berlangsung pada Minggu (5/5/2024), tim Merah Putih akan menantang tuan rumah sekaligus unggulan pertama yaitu China.
“Saya sangat bangga bisa masuk ke final bersama tim ini,” kata Komang dalam keterangan resmi melalui PBSI.
“Bertahun-tahun kita menunggu bahkan untuk sekedar masuk semifinal, sekarang dikasih kesempatan untuk masuk final.”
“Saya emosional banget, terharu dan sekali saya bangga sama semua yang ada di tim.”
“Besok di final melawan China, kita istilahnya kan underdog, jadi besok kita harus nothing to lose dan do our best saja. Semoga Tuhan mengizinkan kita juara,” pungkas Komang.