KicauanRakyat – Korea Selatan tampil tanpa tunggal putri andalannya yaitu An Se-young yang absen karena tidak prima seusai menjalani laga semifinal.
Laga final Uber Cup 2024 akan menjadi final pertama bagi Indonesia seusai menanti selama 16 tahun atau dua windu.
Terakhir kali Indonesia melangkah ke laga puncak turnamen beregu putri paling bergengsi di dunia ini adalah pada 2008 saat digelar di Istora Senayan, Jakarta,
Asa Indonesia pada saat itu gagal ketika tampil di hadapan publik sendiri di Jakarta usai kalah 0-3 dari China.
“Rasa syukur yang luar biasa, apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan para atlet yang benar-benar mengeluarkan segala kemampuan. Walaupun ada ketegangan, tetapi mereka bisa mengatasi,” kata Manajer tim Thomas dan Uber Cup Indonesia, Ricky Soebagdja dalam siaran resmi PBSI.
“Ini modal untuk semua bahwa secara kemampuan mereka ada dan bisa. Secara keseluruhan penampilan tadi tidak mudah, dimana poin yang harus ambil.”
Gregoria Mariska Tunjung membuka keran poin Indonesia dengan kemenangan straight game alias dua gim langsung atas Sim Yu-jin dalam durasi 32 menit.
Kemenangan gagal dilanjutkan pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang turun di partai kedua.
Apriyani/Fadia tertinggal jauh pada gim pertama dan gagal bangkit saat dihadapkan dengan Baek Ha-na/Lee So-hee.
Ganda putri yang menduduki peringkat kedua dunia tersebut menyudahi perlawanan Apriyani/Fadia dalam waktu 43 menit.
Tim Merah-putih mendapatkan momentum lagi melalui Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun sebagai tunggal putri kedua.
Pemain berusia 19 tahun tersebut memenangi laga sengit tiga gim atas Kim Ga-ram dalam waktu 67 menit.
Perjuangan Indonesia harus berjalan lebih lama ketika pasangan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto gagal meraih kemenangan.
Berlaga pada partai keempat, Lanny/Ribka belum mampu mengunci kemenangan usai kandas dua gim langsung di tangan Jeong Na-eun/Kong Hee-yong.
Komang Ayu Cahya Dewi sebagai tunggal putri ketiga yang turun di partai kelima atau pamungkas berhasil mengunci kemenangan.
Melalui drama tiga gim dan kehilangan poin di masa match point, Komang sah menumbangkan Kim Min-sun dalam tempo 69 menit.
Dengan keberhasilan ini, Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah China pada laga puncak esok hari, Minggu (5/5/2024).
“Terima kasih para pemain, pelatih dan tim pendukung. Kekompakan dan kesolidan yang sangat terasa, saling dukung tidak pernah putus. Untuk masuk semifinal tidak mudah lalu berhasil melewatinya,” ucap Ricky.
“Lawan Korea, sebelumnya kami diskusi tentang susunan pemain ternyata andalan mereka An Se-young tidak turun. Ini harus dimanfaatkan oleh Gregoria, tidak boleh lepas.”
“Dari situ ada harapan walau memang ganda-gandanya juga kuat dan ternyata tunggal-tunggal kita bisa menanggung beban dan menyelesaikan dengan baik”
“Ini bukti kalau mereka bisa setelah selama ini dipandang pesimis.Besok melawan China, tidak ada yang tidak mungkin. Tetapi yang terpenting saya mau melihat daya juang tim Uber kembali, yang sudah diperlihatkan sejauh ini,” tutur Ricky.