KicauanRakyat – Gregoria Mariska Tunjung konsisten menyumbang poin bagi tim Indonesia sepanjang perhelatan Uber Cup 2024 di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China.
Padahal, dengan posisi sebagai tunggal putra pertama, Gregoria berada di situasi tidak mudah karena tampil pertama dan melawan pemain terkuat dari kubu lawan.
Akan tetapi, dara kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, itu tak pernah mengecewakan sejauh ini dengan selalu memenangkan pertandingannya.
Dua kemenangan Gregoria bahkan diraih atas rival berat yaitu Akane Yamaguchi (Jepang) dan Ratchanok Intanon (Intanon).
Dengan Intanon, Jorji bahkan selalu kalah dalam 8 pertandingan sebelumnya. Namun, dia mampu menang untuk mengawali langkah Indonesia ke semifinal pertama di Uber Cup selama 14 tahun.
Gregoria kembali mendorong semangat rekan-rekannya saat memenangi pertandingan pertama menghadapi Korea Selatan pada Sabtu (4/5/2024) hari ini.
Juara Dunia Junior 2017 itu mengalahkan Sim Yu-jin, pemain underdog yang menyingkirkannya di Korea Open 2023, dengan skor 21-15, 21-13.
“Hari ini saya menyiapkan keberanian saya karena line up yang turun dari Korea di luar prediksi karena An Se Young tidak turun,” ucap Gregoria dalam keterangan melalui PBSI.
Korea pincang karena kehilangan dua tunggal putri pertama mereka yaitu An Se-young karena sakit dan Kim Ga-eun yang tidak berangkat karena cedera.
Namun, kekuatan mental pemain Korea pantang diremehkan. Bagaimana pun, mereka menjadi salah satu negara tersukses di bulu tangkis soal urusan turnamen beregu.
Bahkan tim putri Korea lah yang memenangi dua event besar terakhir yaitu Uber Cup 2022 dan Asian Games 2022.
“Tadi lebih coba rileks, terakhir kali saya memang kalah dari Sim Yu Jin tapi saya melihat kesempatan untuk membuka angka,” ungkap Gregoria.
“Hanya saya mengontrol emosi, tidak mau terlalu menggebu-gebu. Akhirnya saya bisa bermain lebih nyaman daripada dia.
Gregoria percaya diri dengan peluang tim Indonesia untuk mencapai final Uber Cup yang pertama sejak edisi 2008 di Jakarta.
“Kesempatan ke final ada dan saya yakin tim ini akan berusaha yang terbaik juga. Setelah ini saya akan mendukung penuh mereka,” kata pemain yang sudah menjalani debut Uber Cup sejak 2016.
Perasaan haru pun tak perlu menunggu hingga babak final karena Gregoria telah merasakannya saat Indonesia mengalahkan Thailand untuk ke semifinal.
Penurunan prestasi tim putri Indonesia, utamanya tunggal putri, turut ditanggung Gregoria.
Masalah psikologi sampai dialaminya karena merasa tidak berkembang di tengah ekspektasi besar sebagai tunggal putri nomor satu Indonesia sejak masih berusia 17 tahun.
Namun, dalam dua tahun terakhir, pemain yang akan berulang tahun ke-25 pada 11 Agustus annti dapat menunjukkan kualitasnya dengan menembus peringkat 8 besar dan mencetak gelar juara di ajang setara Superseries.
Pencapaian tinggi di Uber Cup 2024 pun memberikan kebahagiaan berlipat bagi Gregoria yang sudah melalui pahitnya hasil mentok perempat final di tiga edisi sebelumnya.
“Kemarin saat Ester (Nurumi Tri Wardoyo) menang, saya menangis senang dan terharu,” kata Gregoria mengakui.
“Saya sudah ikut Piala Uber sebanyak empat kali dan akhirnya tahun ini bisa menembus babak semifinal.”
“Saya rasa di beberapa tahun belakangan ini, kami selalu ada di posisi yang dipandang sebelah mata. Selain itu, penutup kemenangan kemarin adalah sektor saya, tunggal putri.”
“Saya tidak menyangka bisa menang 3-0 dari Thailand. Salut untuk perjuangan kak Apriyani (Rahayu), (Siti) Fadia (Silva Ramadhanti) dan Ester.”
“Saya bangga ada di dalam tim Uber tahun ini,” ucapnya.
Keyakinan Gregoria benar adanya. Tim Uber Indonesia menyongsong babak final.
Indonesia mengalahkan Korea Selatan, juara bertahan, dengan skor 3-2. Semua poin Indonesia kali ini datang dari tunggal putri.
Setelah Ester Nurumi Tri Wardoyo membawa Indonesia unggul 2-1, Komang Ayu Cahya Dewi memenangi laga hidup mati.
HASIL UBER CUP 2024
Semifinal: Indonesia 3-2 Korea Selatan