KicauanRakyat – Turun di partai kelima yang jadi penentu, Komang sempat terlihat saat Indonesia melawan juara bertahan Korea Selatan pada semifinal yang digelar Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Sichuan, China, Sabtu (4/5/2024).
Berhadapan dengan pemain 17 tahun Kim Min-sun yang notabene belum punya ranking di level senior, Komang sempat bermain underperform sejak awal laga.
Dia sempat sering salah antisipasi saat membuang bola pada pemain kidal yang juga dijuluk sebagai calon penerus An Se-young.
Namun seiring berjalannya waktu, Komang akhirnya mampu menunjukkan kualitas permainannya, netting-netting tipis yang jahat membuat Kim mati langkah.
Komang menang dengan skor 17-21, 21-16, 21-19 sekaligus membuat tim Uber Indonesia lolos ke final Uber Cup 2024 dengan kemenangan 3-2 atas Korea Selatan.
Pada laga puncak besok, tim Uber Indonesia akan menghadapi tim ruan rumah China yang sudah mengalahkan Jepang dengan skor 3-0.
Komang Ayu sempat menjalani gim pertama dengan start kurang bagus.
Dia tertekan di awal. Setelah ketat 6-6, Komang justru banyak membuat kesalahan sendiri yang membuat dia tertinggal jauh 7-11.
Setelah interval, sebenarnya ada momentum yang didapatkan dia saat berhasil mengejar dan mempertipis jarak menjadi 11-12.
Namun dalam keadaan unggul menyerang, Komang kembali melakukan kesalahan.
Kali ini smesnya melebar jauh di sisi forehand Kim yang bermain kidal.
Setelah itu, Komang kembali melakukan kesalahan karena smesnya membentur net. Kesalahan sepele semacam ini makin membuat Komang berada dalam tekanan.
Sempat mendekat 13-14, lagi-lagi pengembalian Komang melebar di area baseline.
Komang kalah agresif dari pemain 17 tahun, pergerakan kakinya juga kalah cepat hingga kalah 14-21 di gim kesatu.
Pada gim kedua, Komang sempat unggul duluan 7-4 dan memimpin 11-6 di interval.
Tetapi setelah interval, lagi-lagi kesalahan sendiri dilakukannya berupa pengembalian yang melebar. Dari unggul 13-9 dia didekati 14-16.
Kesalahan Komang banyak memberi pengembalian tanggung yang nyaman dilahap oleh Kim. Beruntung di akhir gim kedua ini Kim banyak membuat kesalahan-kesalahan yang akhirnya membuat Komang berhasil merebut gim kedua dengan skor 21-16.
Adapun pada gim ketiga, Komang sempat unggul lebih dulu dari 3-1 dan 4-2. Tetapi kesalahan sendiri kembali membuat dia merugi dan berbalik ketinggalan 4-5 hingga 5-8.
Komang berusaha mengejar lagi sampai menyamakan kedudukan 8-8 dan unggul tipis 11-9 di interval.
Setelah jeda, pemain 22 tahun itu berusaha mempertahankan keunggulan. Agresivitas Komang di area depan net menjadi pembeda hingga dia berhasil memperlebar jarak 15-11.
Tapi mendadak keragu-raguan Komang datang saat dia salah mengambil keputusan dan jarak kembali tipis 15-13.
Untungnya, pelatih Herli Djaenudin selalu mengingatkannya untuk terus fokus dan Komang berhasil menjaga kembali konsentrasinya. Netting dan placingnya mematikan dan membuat Kim tak berdaya hingga dia unggul 18-13.
Sempat nyaris dikejar, Komang amhirnya menang dramatis 21-19 pada gim ketiga.