KicauanRakyat – Timnas U-23 Indonesia bakal berduel lawan Guinea pada 9 Mei 2024.
Duel tersebut berlangsung di markas besar Clairefontaine, Paris, Prancis.
Laga tersebut bakal memperebutkan tiket terakhir Olimpiade 2024.
Kaba Diawara berambisi untuk lolos ke putaran final Olimpiade 2024.
Diawara bermimpi untuk bisa tampil di Olimpiade untuk negaranya, meski berperan sebagai pelatih kepala.
Sama seperti Indonesia, Guinea juga sudah lama tidak tampil di putaran final cabang sepak bola Olimpiade.
Terakhir kali Guinea tampil di Olimpiade terjadi pada edisi 1968 di Mexico City, Mexico.
Sementara Indonesia terakhir kali tampil di Olimpiade terjadi pada edisi 1956 di Melbourne, Australia.
“Saya merasa khawatir, terhormat, dan bangga pada saat yang bersamaan.”
“Kali terakhir Guinea ikut serta dalam turnamen sepak bola Olimpiade adalah pada 1968, jadi kami harus berjuang untuk lolos lagi,” lanjutnya.
Kaba Diawara merupakan sosok kondang di sepak bola Guinea.
Kaba Diawara merupakan penyerang andalan Timnas Guinea periode 2004-2009.
Selain itu, Diawara pernah tampil di beberapa klub besar Eropa, seperti Bordeaux, Rennes, Arsenal, Marseille, hingga Paris Saint-Germain.
Usai pensiun menjadi pemain, Diawara dipercaya menjadi pelatih Timnas Guinea senior sejak 2021.
Eks pemain PSG tersebut ditunjuk menjadi Pelatih Timnas U-23 Guinea untuk playoff Olimpiade 2024.
Perjalanan Guinea menuju playoff mirip dengan Timnas U-23 Indonesia.
Guinea sukses finis sebagai peringkat keempat dalam debutnya di turnamen Piala Afrika U-23 2024.
Diawara dipercaya secara dadakan, Diawara percaya diri bisa membawa Guinea lolos ke Olimpiade Paris 2024.
“Satu-satunya cara kami bisa lolos adalah dengan menang,” ujar Diawara.
“Posisi keempat kami di Piala Afrika U-23 menjaga harapan kami ke Paris 2024 tetap hidup, dan kami yakin kami bisa melakukannya.”
“Bagi pecinta olahraga, ikut serta dalam Olimpiade adalah suatu kebanggaan,” lanjutnya.
Diawara meminta anak asuhnya untuk tidak melakukan kesalahan sedikitpun saat jumpa Timnas U-23 Indonesia.
Dirinya bakal mempersiapkan timnya sebaik mungkin saat jumpa Timnas U-23 Indonesia.
“Tidak ada kesempatan untuk bersantai atau memikirkan hal-hal secara berlebihan,” ujar Diawara.
“Saya harus mengakui bahwa kami tidak dalam kondisi terbaik ketika kami merasa nyaman dalam pertandingan.”
“Di Olimpiade, Anda tidak bisa bersantai, dan lingkungan seperti itulah yang membuat kami unggul.”
“Alasan federasi memanggil saya dan staf saya adalah karena kami bisa memberikan ketelitian pada tim ini.”
“Kami akan segera mulai bekerja karena tenggat waktunya singkat.”
“Kami hanya punya satu pertandingan, jadi itu menang atau gagal,” ucap Diawara.