KicauanRakyat – Melawan Lakshya Sen, Jonatan menang melalui rubber game, 21-18, 16-21, 21-17 pada laga yang berlangsung di Hi-Tech Zone Sports Centre, Chengdu, China, Rabu (1/5/2024).
Kemenangan ini juga membuat Jonatan memimpin 4-1 dalam rekor pertemuan dengan Sen.
“Pastinya selalu tidak mudah untuk melawan Sen. Dari beberapa pertemuan terakhir walau menang selalu bermain tiga gim,” kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.
Jonatan mengaku sempat tegang setelah melihat pertandingan sebelumnya yang menampilkan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Fikri/Bagas sempat tertikung 20-14 pada gim kedua yang membuat laga berlanjut pada gim ketiga.
Kejadian serupa sempat terulang saat Fikri/Bagas memimpin pada 20-15 dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty mendekat 19-20. Namun, Fikri/Bagas melanjutkan konsistensi dan memenangi partai ini.
“Tadi sempat keringat dingin melihat pertandingan Bagas/Fikri, harusnya bisa menang straight game, tapi harus rubber,” ujar Jonatan.
“Sempat tegang juga karena bila tertinggal 0-2 akan sangat berpengaruh. Tetapi, Puji Tuhan menang dan saya bisa memulai dengan cukup tenang.”
Awal gim ketiga masih tidak mudah bagi Jonatan. Sen terus menyamakan skor saat Jonatan unggul duluan.
Momentum didapat setelah membuka keunggulan tiga angka di 7-4. Sen hampir membalikkan keadaan di 10-11.
Untungnya, challenge Jonatan terhadap bola lob Sen yang awalnya dinyatakan masuk sukses. Jonatan memimpin di paruh gim terakhir.
Peluang yang tercipta itu tak disia-siakan Jonatan dengan masih menambah angka hingga skor berubah menjadi 14-10.
Selisih poin diperbesar pada 19-14. Diselingi satu poin bagi Sen, smes lurus dari wakil India yang sedikit melebar memberi Jonatan match point.
Jonatan berhasil pada percobaan ketiga. Dua smes beruntun dari juara All England Open ini mematikan Sen dalam pertandingan selama 1 jam 15 menit ini.
“Pada gim ketiga saya coba lebih berjuang karena ingin bawa Indonesia juara grup atau sekurang-kurangnya dapat poin dulu,” aku Jonatan.
“Menjadi juara grup cukup berpengaruh untuk perjalanan kami di tim Thomas, dari undian akan terhindar dari unggulan satu atau dua walaupun semua lawan saya tahu akan berat.”
Laga ini merupakan ulangan partai final Thomas Cup 2022. Saat itu, Indonesia kalah 0-3.
“Sebenarnya bukan ke balas dendamnya ya (lawan India), tetapi kami mau tunjukkan kami bisa.
Hingga berita ini diturunkan pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sedang menghadapi Dhruv Kapila/Sai Pratheek. K pada partai keempat.