KicauanRakyat – Tidak bisa dipungkiri bahwa dua pemain asing memiliki peran yang besar dalam mengawal kebangkitan Red Sparks dalam kompetisi musim ini.
Pundi-pundi poin mayoritas Red Sparks di musim ini mayoritas bisa dibilang bersumber dari Megawati Hangestri Pertiwi dan Giovanna Milana (Gia).
Bagaimana tidak? Dua pemain yang kini mendapatkan sebutan sebagai meriam kembar itu sama-sama mengisi 10 besar daftar top skor.
Diawali dari Megawati, dia menjadi amunisi tersubur yang dimiliki tim berjuluk Red Force tersebut hingga saat ini.
Pemain kelahiran Jember, Jawa Timur itu bertengger di peringkat ketujuh top skor dengan sudah mengemas total 724 poin.
Sementara itu, Gia berada tepat di bawah Megawati dengan berada di ranking kedelapan berbekal raihan 685 poin.
Dengan performa solid sejak akhir putaran kelima, tim besutan Ko Hee-jin itu bahkan sudah memastikan melaju ke babak play-off.
Seiring dengan pencapaian tersebut, Red Sparks juga menorehkan rekor sangar dengan meraih tujuh kemenangan beruntun.
Akan tetapi, torehan tersebut harus terhenti saat mereka berhadapan dengan Gwangju AI Pepper Savings Bank, Rabu (13/3/2024) kemarin.
Terlepas dari keberhasilan yang didapatkan Red Sparks di akhir musim ini, mereka sempat berada dalam masa kurang menyenangkan.
Momen itu terjadi pada putaran kedua hingga ketiga di mana Megawati dkk sangat sulit sekali meraih kemenangan.
Tak ayal saat momen memilukan itu, kinerja pemain asing yakni Megawati dan Gia tentunya menjadi sorotan.
Dalam sebuah kesempatan, Ko Hee-jin tak menampik bahwa dirinya sempat merasa gusar ketika timnya berada dalam tren menurun.
Pria berusia 43 tahun itu bahkan masih teringat dengan kritikan yang datang kepada dirinya saat masa-masa sulit tersebut.
“Para suporter terus mengkritik saya,” ucap Ko Hee-jin, dalam wawancara melalui kanal Youtube SBSSports.
“Banyak yang menyebut tidak ada gunanya Red Sparks bermain baik ketika mental bertandingnya down, itu banyak disampaikan kepadaku.”
“Jujur itu membuat saya tidak senang, karena tidak semua penurunan permainan bisa diantisipasi dengan cara menambah porsi latihan,” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, Ko mulai merasa lega tatkala melihat fakta bahwa para pemainnya mampu meningkatkan mentalitas bertandingnya.
Saat masa-masa sulit, Ko mengaku lebih mengkhawatirkan kondisi Gia dibandingkan dengan Megawati.
Hal tersebut karena Gia menjadi salah satu pemain yang sering mendapatkan teguran darinya karena melakukan kesalahan.
Sejak memasuki putaran kelima, pemain 25 tahun tersebut dinilai sudah melebihi ekspektasinya
“Gia, dia tampil luar biasa di putaran kelima hingga saat ini, dan kondisinya melebihi ekspektasiku karena sempat mengkhawatirkan,” ucap Ko.