KicauanRakyat – Gelandang Bhayangkara FC, Radja Nainggolan sempat mengunggah pesan di instagram berisi keberatan bila Reva Adi Utama berada di lapangan lagi setelah terkena kartu merah.
Hal ini terjadi saat laga Persebaya Vs Bhayangkara pada 4 Februari 2024 lalu.
“Sejak kapan kamu dapat kartu merah dan bisa kembali ke lapangan,” tulis Radja Nainggolan.
“Tidak pernah melihat itu sebelumnya.”
Kini beberapa pekan setelah kejadian itu dan protes dari Nainggolan, PSSI melalui Komdis memutuskan memberi hukuman tambahan kepada Reva Adia Utama.
Selain hukuman larangan bertanding 2 pertandingan serta denda Rp 10 juta karena terkena kartu merah, Komdis juga melayangkan hukuman berupa teguran untuk kejadian kembali ke lapangan lagi usai kartu merah.
Keputusan ini tertuang dalam Hasil Sidang Komdis PSSI, 12 Februari 2024.
“Jenis pelanggaran: memasuki area lapangan permainan dan masih menggunakan jersey yang sama,” tulis PSSI.
“Hukuman: Teguran Keras.”
Melalui istrinya yang bernama Alya Nadira, Reva Adi mengakui bila sebenarnya ia sudah keluar lapangan sejak mendapatkan kartu merah.
Namun karena budaya Persebaya selalu merayakan bersama suporter di akhir laga, sehingga Reva keluar kembali.
Setelah laga, biasanya para pemain dan suporter Persebaya sama-sama bernyanyi anthem mereka berjudul “Song For Pride”.
“Dia keluar lapangan langsung, bersamaan dengan Sani.”
“Setelah pertandingan selesai, semuanya masuk termasuk Reva Adi dan Ernando yang sedang cedera.”
“Kultur sepak bola di Persebaya sendiri, setelah match, bahkan keluarga dan anak semua masuk lapangan.”
“Kita bikin lingkaran di dalam untuk menyanyikan lagu Song For Pride dengan Bonek dan Bonita yang ada di Stadion,” tambahnya.
Alya menganggap kultur Persebaya tersebut belum dipahami oleh Radja Nainggolan.