KicauanRakyat – Indonesia dikalahkan Thailand pada pertandingan yang digelar di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, Kamis (22/2/2024).
Pada pertandingan ini para pemain Indonesia sebenarnya sempat mengejutkan tuan rumah dengan memimpin 7 angka di awal-awal pertandingan.
Hanya saja, tuan rumah juga tidak tinggal diam. Setelah merapikan permainan, mereka bangkit untuk membalikkan keadaan.
Pada akhirnya Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor akahir 56-73.
Dalam pertandingan ini, Agassi Goantara menjadi top performer dari Indonesia.
Pemain andalan Pelita Jaya Jakarta mencetak 14 angka, 8 rebound, dan 3 asis. Mohammad Arighi Hadian Noor menyusul dengan koleksi 9 angka dan 1 rebound.
Sementara dari Thailand, Moses Morgan menjadi pendulang poin terbanyak (24 poin, 2 rebound, dan 1 asis) disusul Frederick Lee Jones (13 angka, 1 rebound, dan 3 asis).
Pelatih timnas Indonesia, Milos Pejic mengatakan bahwa pemain Indonesia memetik pelajaran dari pertandingan melawan Thailand.
Mereka diharapkan dapat mengambil pengalaman karena memang tim yang diturunkan diisi pemain muda.
Situasi ini berbanding terbalik dengan Thailand. Pasukan Negeri Gajah Perang menurunkan tim yang sudah lama terbentuk.
“Jadi dalam game Indonesia melawan Thailand berharap bahwa anak-anak ini belajar dari pengalaman,” kata Milos.
“Kita tahu bahwa pemain-pemain kita adalah pemain muda, dan kita melawan tim Thailand yang sudah bermain bersama hampir 5 tahun.”
“Tim Thailand adalah salah satu tim di Asia Tenggara yang berpengalan dan kompak.”
“Saya sengaja memilih pemain muda ini karena mereka ke depannya yang menurut hemat saya sebagai pelatih yang akan dapat bermain bersama pemain senior di SEA Games nanti.”
Milos berharap mereka bisa menyamai level para pemain utama seperti Derrick Michael, Andakara Prastawa, Arki Wisnu, Yudha Saputera, Marques Bolden, Abraham Damar, Brandon Jawato.
Dari pertandingan melawan Thailand, para pemain bisa dengan mengetahui sampai di mana skill mereka dengan level pemain internasional.
“Kita menginvestasikan mereka saat ini dan investasi ini memang butuh waktu dan kesabaran untuk mereka menjadi pemain yang bagus,” ujar pelatih berpaspor Kroasia ini.
“Semoga dari investasi kita di tim nasional yang sekarang ini bisa muncul pemain-pemain yang kelak bisa menggantikan senior-senior mereka seperti Arki, Prastawa, Abraham, dan Jawato.”
Milos sendiri apresiasi etos kerja para pemain muda. Mereka tidak pernah kehabisan semangat sepanjang pertandingan.
“Satu hal yang positif di game melawan Thailand, anak-anak ini tetap semangat meski tertinggal jauh dan beberapa momen mereka mampu menjalankan instruksi dengan baik,” jelasnya.
Untuk pertandingan selanjutnya, Indonesia akan menghadapi lawan yang jauh lebih solid yaitu Australia.
Milos mengetahui bahwa ini bukan laga mudah. Hal ini karena Australia adalah salah satu tim berperingkat 5 dunia di klasemen FIBA.
“Jadi saat lawan Australia, kita akan menghadapi sebuah tim yang sangat dominan baik secara tim, fisik, dan fundamental bermain basket,” ujar Milos.
“Ini adalah kesempatan yang sangat bagus buat anak-anak untuk belajar dalam menghadapi tim yang bukan lagi kelas Asia tapi top tim di level internasional,” pungkasnya.