KicauanRakyat – Menjadi pemain termuda, memiliki peringkat paling rendah dan paling minim pengalaman di tim putri India, ternyata bukan jadi halangan bagi Anmol Kharb untuk membuktikan keterampilannya di panggung Badminton Asia Team Championships 2024.
Datang sebagai cadangan pemain tunggal putri, Kharb justru memberikan hasil tak terduga sehingga terus dipercaya untuk tampil pada partai pamungkas.
Diawali dari kegigihannya menjadi penentu kemenangan India atas China di fase grup W.
Dia berhasil mengalahkan Wu Luo Yu, yang berperingkat 145 dunia dengan skor 22-20, 14-21, 21-18.
Kharb merupakan tunggal putri ranking 472 dunia.
Dari kejutan besar itu, yang membuat tm putri China selaku unggulan teratas harus rela jadi runner-up Grup W, Kharb tampil terus konsisten menyumbang angka saat berlaga.
Korban kedua dari keganasan pemain kelahiran Januari 2007 di Faridabad, yang masih jadi bagian dari wilayah New Delhi, itu adalah Natsuki Nidaira (ranking 29) ketika India menghadapi Jepang di babak semifinal.
Kharb lagi-lagi berhasil menang, kali ini dua gim langsung untuk menundukkan semifinalis Indonesia Masters 2024 itu dengan kemenangan 21-14, 21-18.
Keberhasilannya menjadi dua kali penentu kemenangan India benar-benar dibuktikan bukan sekadar kebetulan semata.
Di babak final hari ini, Minggu (18/2/2024), Kharb kembali tampil lebih sangar. Tidak ada gugup dan tegang di raut wajahnya meski berada di panggung laga puncak yang sangat menentukan timnya.
Kharb menang dengan meyakinkan, lewat straight gim yang diwarnai skor satu digit, 21-14, 21-9.
Sekaligus menjadi penentu kemenangan bersejarah tim putri India di hadapan publik Setia City Convention Centre, Shah Alam, Malaysia, dalam merengkuh trofi pertama ajang Kejuaraan Beregu Asia sejak turnamen ini bergulir pada 2016 silam.
Kharb sendiri diketahui merupakan pemain yang sangat mengidolai Saina Nehwal, salah satu legenda hidup tunggal putri India.
Menariknya, pelatih Kharb adalah Kusumm Singh yang notabene juga merupakan mantan pemain yang terhitung kompatriot satu angkatan dengan Saina.
Kepala Pelatih Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI), Pullella Gopichand, menuturkan bahwa ia sangat bangga dengan apa yang telah ditunjukkan oleh Kharb.
Gopichand juga menggarisbawahi bahwa keputusannya untuk terus memasang Kharb tidak lepas dari kesadaran dia memantau talenta yang dimiliki Kharb untuk pemain seusianya.
“Dia tidak takut dengan apapun.”
“Jenis pukulan yang dia mainkan, itu sangat alami. Dia mampu membaca permainan sangat baik, Anda bisa lihat kecerdikannya.
“Dia bermain dengan sangat cantik,” ucapnya.
Salah satu yang membuat Anmil Kharb berbeda dari rekan seumuran dia adalah mental bertandingnya yang sangat kuat. Dia tidak takut menghadapi yang lebih senior.
Namun, jika kalah pun, dia tidak akan terlalu meratapinya. Ini yang sulit ditemukan dalam mental pemain muda.
“Saat itu dia masih sangat kecil,” kenang Devender Kharb, ayah Anmol dalam merujuk kekalahan sang putri di turnamen nasional U-13 dan U-15.
“Dia bersaing dengan para tunggal putri yang dua tahun lebih tua darinya. Tetapi, walaupu kalah, dia tidak pernah berkecil hati.”
“Saya selalu melihatnya tersenyum. Dia berteman dan bergaul dengan para pemain dari seluruh wilayah. Setiap kali beres turnamen, saya akan mengantarkannya pulang lalu menemukan dia sedang berbincang dengan lawannya,” ujar sang ayah.