KicauanRakyat – Keputusan Rexy Mainaky selaku Direktur Kepelatihan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) diberlakukan mulai awal bulan Februari 2024 ini.
Legenda ganda putra Indonesia tersebut membuat langkah besar untuk menambal lubang besar pada nomor ganda putri Negeri Jiran.
Selama ini, ganda putri Malaysia disebut-sebut punya kualitas dengan gap yang cukup jomplang antara pasangan terbaik dengan pelapisnya.
Kondisi tersebut dialami oleh pasangan terbaik mereka yaitu Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang turun ke peringkat 14 dunia setelah tahun lalu berada di lima besar.
Di bawah mereka hanya ada Anna Ching Yik Cheong/Teoh Mei Xing yang bertengger di peringkat 57 dunia dalam lingkaran pelatnas BAM.
Adapun Vivian Hoo/Lim Chiew Sien yang berada di peringkat 36 merupakan pemain independen alias non-pelatnas.
Hal tersebut menyebabkan Tan/Thinaah sering dianggap tidak punya padanan kualitas yang sama setiap kali menjalani latih tanding.
Hal ini turut mempengaruhi kualitas Tan/Thinaah yang sempat tiga kali mengalami kekalahan dini secara beruntun, termasuk saat kalah di babak pertama Malaysia Open 2024.
Inkonsistensi juara French Open 2022 itu sampai sudah menjadi perhatian pemerintah nasional Malaysia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hanna Yeoh, pernah mengungkit penurunan performa mereka saat terjadi masalah komunikasi di antara kedua pemain.
Pun demikian dengan koordinator program RTG (Road to Gold), Stuart Ramalingam, hingga legenda bulu tangkis Negeri Jiran, Lee Chong Wei.
Karena itulah Rexy manarik dua pemain ganda putra Indonesia sebagai rekan sparing baru Tan/Thinaah di BAM demi menyelamatkan kualitas kartu As Negeri Jiran di ganda putri.
Dua mantan pemain ganda putra Indonesia tersebut adalah Ade Yusuf Santoso dan Gerardo Rizqullah Hafidz.
“Kami tidak meremehkan ganda putri kami, tapi yang pasti memang ada kesenjangan antara mereka (pasangan pelapis) dengan Tan/Thinaah,” tutur Rexy, dikutip dari The Star.
“Jadi, partner sparing yang berkualitas sangat penting dalam membantu mereka mempersiapkan diri dengan baik menghadapi turnamen Eropa,” tandas peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 ini.
Ade Yusuf dulu merupakan salah satu punggawa ganda putra di pelatnas Indonesia bersama Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira.
Pernah menduduki peringkat 16 dunia, Wahyu/Ade menjadi pelapis Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Ade juga pernah memberi luka bagi Malaysia saat menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Negeri Jiran dalam final beregu putra di SEA Games 2019.
Di ajang yang sama Ade dan Yusuf mempersembahkan medali perunggu di nomor individu, mengungguli Fajar/Rian yang sejatinya menjadi andalan utama.
Sedangkan Gerardo merupakan keponakan dari legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido.
Gerardo merupakan atlet besutan PB. Jaya Raya dan sempat menembus pelatnas pada 2022. Usianya masih muda, 21 tahun.
Rencananya, Ade Yusuf dan Gerardo akan jadi sparing Tan/Thinaah selama satu bulan ke depan sebelum tur Eropa dimulai pada Maret 2024.
“Ade dan Gerardo merupakan mantan pemain pelatnas Indonesia dan bisa memberikan sparing yang berkualitas bagi Pearly/Thinaah,” kata Rexy.
“Ini akan membuat merek bisa tampil lebih baik melawan pasangan papan atas di ajang seperti All England Open bulan depan.”
Adik dari Rionny Mainaky itu juga berujar bahwa kehadiran dua pemain ganda putra diharapkan bisa meningkatkan kualitas Tan/Thinaah.
Sebab power dari para pemain putra jelas lebih besar.
“Memang lebih nyaman pastinya ketika berlatih dengan rekan sendiri,” terang Rexy.
“Namun, faktanya mereka (Tan/Thinaah) sering kesulitan saat berhadapan dengan pasangan papan atas karena lawan memiliki kemampuan yang lebih baik.”
“Pearly/Thinaah bisa berkembang melalui sesi sparing ini dan dengan kualitas yang lebih baik, mereka juga bisa menghadapi pasangan papan atas dunia dengan percaya diri.”
“Sebelumnya saya juga ditanya tentang inkonsistensi Tan/Thinaah selama pertemuan RTG.”
“Saya yakin ini mungkin cara yang tepat untuk meningkatkan level pasangan ganda putri ini dan mencapai hasil yang lebih baik.” jelas Rexy.
Sebelum menghadirkan sparing ganda putra Indonesia, Rexy juga sudah mendatangkan sosok pelatih asal Indonesia yang baru ke struktural BAM.
Dia adalah Muhammad Miftah yang direkrut menjadi asisten pelatih ganda putri BAM.
Miftah sebelumnya bekerja di bawah kepemimpinan Mathias Boe dalam menangangi ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang sekarang menduduki nomor satu dunia.