KicauanRakyat – Dalam laga timnas U-23 Indonesia Vs Guinea, Witan Sulaeman harus mendapat 5 jahitan di kepala karena benturan dengan pemain Guinea.
Tepatnya pada menit ke-24, pemain yang menyandang ban kapten itu berbenturan dengan Issiaga Camara.
Setelah berbenturan, Witan langsung terkapar hingga harus mendapatkan perawatan medis.
Bahkan ia harus diperban untuk melanjutkan pertandingan.
Witan tetap kekeh melanjutkan pertandingan, sempat perbannya copot di akhir babak pertama.
Namun di babak kedua, pemain Persija Jakarta itu kembali memakai perban hingga 90 menit bermain.
Pasca-laga, Witan kembali harus dirawat untuk dijahit lantaran sepanjang laga ia bermain dengan kepala bocor.
“Dia tidak baik-baik saja,” tulis istri Witan, Rismahani sebagaimana dikutip dari Instagram Stories-nya, Kamis (9/5/2024).
“Ini bukan bahan bercandaan. Dia menangis.”
“Dia diperban sepanjang pertandingan karena kepalanya pecah dan tetap bertahan sampai menit akhir. Gila!.”
“Di akhir pertandingan harus dijahit sampai lima jahitan.”
“Terima kasih perjuangannya, ayah! Dengan segala hormat, kapten,” tambahnya.
Dokter timnas U-23 Indonesia, Alfan Asyhar juga mengunggah kondisi terkini Witan.
Dokter asal Yogyakarta itu juga mengatakan bila sang istri menemani proses penjahitan kepala Witan sembari melantunkan sholawat.
“Setelah kejadian cedera tersebut Witan Sulaeman dilakukan penjahitan di kulit kepala sebanyak 5 jahitan,” tulis Dokter Alfan.
“Dalam proses penjahitan Witan ditemani via video call oleh istri tercinta dan anaknya dengan senandung sholawat tak henti,” tambahnya.
Hasil ini membuat timnas U-23 Indonesia melewatkan kesempatan lolos Olimpiade 2924.
Ketum PSSI, Erick Thohir tetap mengapresiasi kerja keras para pemain dan pelatih.
“Namun, perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial Timnas sejak Piala Asia hingga playoff menunjukkan bahwa sepak bola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade.”
“Saya salut dan kita targetkan Olimpiade berikutnya.”
“Terima kasih untuk perjuangan kalian,” tambahnya.