KicauanRakyat – Awalnya Liverpool memprioritaskan Xabi Alonso untuk menggantikan Juergen Klopp sebagai nakhoda mulai musim 2023-2024.
Namun, The Reds terpaksa mencari kandidat lain karena pelatih incaran mereka memilih bertahan di Bayer Leverkusen.
Pilihan Liverpool pun jatuh kepada Ruben Amorim.
Mantan rekan Cristiano Ronaldo di timnas Portugal itu memang sedang jadi primadona berkat kinerja hebat di Sporting CP.
Amorim membawa tim berjulukan Leoes ke tangga juara Liga Portugal dan Piala Liga Portugal pada 2020-2021.
Musim berikutnya, Amorim kembali mempersembahkan gelar piala domestik.
Isu transfer sang nakhoda ke Liverpool lantas merembet ke Sporting.
Klub yang bermarkas di Estadio Jose Alvalade itu dikabarkan sudah menyiapkan pengganti jika Amorim diboyong oleh Liverpool.
Diakui Amorim, rumor tersebut membuat dirinya muak.
“Itulah yang paling membuat saya kesal, bahkan hari ini saya mengatakan kepada Hugo Viana (Direktur Sepak Bola Sporting) untuk tenang karena tidak seperti itu.”
“Hanya itu yang saya perhatikan,” ucap Amorim.
Lebih lanjut, Amorim menjelaskan bahwa rumor kepergian dirinya menuju Liverpool tidak memengaruhi para pemain Sporting.
“Kalau soal manajer, mereka tidak memikirkan hal tersebut,” tutur si pelatih kelahiran Lisbon.
“Manajernya jelas adalah manajer Sporting, manajer Sporting, dan hanya manajer Sporting.”
“Mereka tahu seberapa besar keinginan untuk menang dan saya ingin memenangkan gelar untuk Sporting,” pungkas Amorim.
Liverpool bukan satu-satunya peminat jasa Amorim.
Manchester United juga dikabarkan memburu tanda tangan pria berumur 39 tahun itu guna menggantikan Erik ten Hag.
Amorim diyakini memiliki klausul pelepasan senilai 10 juta euro (Rp 171,2 miliar).
Dalam wawancara pada November 2023, Amorim ditanya apakah release clause miliknya bisa diaktifkan.
Dia justru memilih bersikap tertutup.
“Saya tidak akan berkomentar soal itu,” ucap Amorim.
“Saya bakal menghormati kontrak, semua yang ada di sana akan terpenuhi,” tuturnya.
Amorim tak pernah melatih di luar Portugal.
Dia sebatas membesut tim-tim lokal seperti Casa Pia, Braga, dan sekarang Sporting.