KicauanRakyat – Nova Arianto memimpin seleksi lanjutan timnas U-16 Indonesia di Lapangan Latihan JIS.
Dalam latihan tahap kedua ini, pemain yang ikut terdiri dari pemain-pemain Elite Pro Academy (EPA) dan beberapa pemain yang sebelumnya luput dari seleksi sebelumnya.
Ini menjadi seleksi pertama untuk gelombang keempat.
Untuk itu, dalam seleksi ini para pemain pun dites fisiknya oleh tim pelatih.
“Sekarang kami masuk tahap kedua yakni gelombang keempat, jadi ini sumber pemainnya dari pemain-pemain EPA yang lolos di semifinal, ada seleksi Asprov yang kita lakukan, jadi ada beberapa pemain yang mungkin luput dari EPA, Liga Topskor, ataupun Soeratin yang bisa kita dapat dari Asprov di Jabar,” jelasnya.
Nova Arianto mengatakan bahwa dalam latihan perdana seleksi ini, tentu saja tim pelatih memberikan menu seperti gelombang sebelumnya.
Menurut Nova, untuk latihan pertama pasti yang dilihat terlebih dahulu yakni masalah fisik pemain.
Hal ini karena ia juga ingin mencari pemain yang fisiknya bagus.
Oleh karena itu, saat ini tim pelatih pun fokus dengan tes fisik untuk melihat kondisi setiap pemain.
“Kalau hari pertama masih sama seperti tahap pertama ya, kami fokus tes fisik, jadi kami bisa melihat kondisi fisik mereka sejauh mana mereka bisa mengikuti latihan,” kata Nova.
“Karena saya lihat pemain kondisi fisiknya masih belum maksimal, dan itu yang menjadi catatan kami,” ucapnya.
Saat melihat kondisi fisik pemain, tentu ia menilai banyak yang bermasalah.
Oleh karena itu, meningkatkan fisik pemain akan menjadi menu pertama saat para pemain-pemain yang terpilih nantinya.
Nova mengatakan dari seleksi timnas U-16 Indonesia ini nanti akan dipilih sebanyak 34 pemain.
Pemain yang terpilih dari seleksi tahap pertama dan kedua ini nantinya akan menjalani pemusatan latihan (TC).
Mereka direncanakan akan menjalani TC pada 15 April 2024 dan selama TC ini para pemain akan difokuskan pada latihan fisik dasar.
“Di saat kami menjalani training camp itu menjadi target kita ke depan,” ucap Nova.
Meningkatkan fisik akan menjadi fokus utama karena permasalahan ini terjadi selama seleksi yang telah berjalan empat gelombang.
Namun, ia tak hanya menyoroti masalah fisik pemain saja.
Akan tetapi, Nova pun menyoroti mental pemain yang tak mau capek.
Menurutnya, tak sedikit pemain apabila merasa capek akan langsung berhenti.
Padahal seharusnya pemain bisa memaksakan diri, tetapi banyak pemain yang ogak capek.
Untuk itu, mantan pemain timnas Indonesia ini ingin para pemain muda tersebut bisa memperbaikinya.
Pasalnya, Nova mengaku bahwa mental pemain seperti ini juga sering dikeluhkan pelatih timnas senior Shin Tae-yong.
Walaupun keluhan seperti ini tak terdengar lagi, tetapi saat pertama kali datang dan menukangi timnas Indonesia.
Shin Tae-yong menyoroti mental pemain timnas Indonesia yang tak mau capek dan gampang menyerah.
Situasi ini membuat Nova bertekad untuk bisa memperbaiki ke depannya.
Oleh karena itu, ia ingin memperbaiki fisik dan mental pemain timnas U-16 Indonesia.
Dengan harapan, pemain-pemain ini saat di panggil ke timnas U-20, U-23, hingga senior nantinya sudah terbiasa.
“Saya bilang masalah kita selama ini kan masalah mental pemain dan itu saya lihat pemain masih belum bisa memaksa-memaksa kondisinya, karena disaat mereka capek, ya mereka akan menyerah,” jelas Nova.
“Itu yang menjadi konsen coach Shin juga dari awal datang dan saya masih ingat bahwa masalah pemain Indonesia adalah pemain yang tidak mau memaksa capek.”
“Saya lihat dites kali ini ada sekitar enam pemain. Sebenarnya selama tes ini ada tiga kali kesempatan untuk berhenti, tetapi sebelum berhenti pemain yang merasa capek sudah berhenti lebih dulu.”
“Menurut ini yang tidak bisa saya terima, karena seleksi tim nasional harus berbeda dengan klub,” tutur Nova.
Selain fisik dan mental, Nova pun terus menekankan kepada para pemain agar bisa memperbaiki komunikasi antar pemain.
Ini dilakukan dengan harapan pemain bisa mulai membiasakan komunikasi di lapangan baik di klub, SSB, dan yang lainnya.
Dengan begitu, para pemain pun bisa terbiasa, sehingga saat di tim nasional para pemain akan bisa menerapkan dengan mudah.
“Sebenarnya bahasa sepak bola kan universal ya. Walaupun mereka belum tahu namanya, ya namanya komunikasi mereka harusnya sudah terbiasa di akademi, klub, dan SSB,” tegas Nova.
“Soal ini kan menjadi salah satu masalah di timnas saat ini dan itu yang akan saya selalu perbaiki di timnas U-16 agar nanti saat di timnas U-23 ataupun senior, mereka semua sudah bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.