KicauanRakyat – Akane Yamaguchi dan An Se-young saling berhadapan untuk ke-23 kalinya dalam semifinal All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Sabtu (16/3/2024).
Pertandingan ini terbilang aneh. Sebab, sejak tahun lalu, Yamaguchi dan An Se-young selalu bertemu di final dalam turnamen individu yang diikuti.
Cedera menyebabkan anomali ini.
Yamaguchi dan An Se-young sama-sama tumbang setelah Asian Games Hangzhou 2022 pada September tahun lalu karena cedera di bagian kaki kanan.
Apabila Yamaguchi bermasalah di bagian pergelangan kaki, An Se-young mengalami cedera di bagian lutut.
Meski begitu, keduanya telah kembali ke posisi semula dalam turnamen yang diikuti.
Pekan lalu, dua penguasa sektor tunggal putri ini kembali bentrok di final French Open 2024 di mana An keluar sebagai pemenang dengan skor 18-21, 21-13, 21-10.
Mereka masih bisa bertarung selama 1 jam lebih walau dengan kondisi fisik yang sama-sama belum pulih 100 persen.
Kini, enam hari berselang, Yamaguchi dan An kembali berjibaku lagi dalam pertandingan lain yang lebih menguras fisik.
Jika di French Open 2024 mereka mengadu kualitas dalam 1 jam 4 menit, kali ini durasinya lebih lama yaitu 1 jam 22 menit.
Namun, pertandingan ini tak sekadar panjang. Reli-reli nan sengit mewarnai hingga riuh penonton terdengar setiap kali poin diberikan.
Daya tahan tampaknya menjadi pembeda.
An mulai menurun pada gim ketiga. Dia tidak tampil seperti biasanya karena banyak melakukan kesalahan sendiri.
Paha kiri An disinyalir mengalami kram. Beberapa kali dia memukul-mukul pahanya. Pada 10-16 Juara Dunia ini meminta perawatan.
Bertanding sambil menahan sakit sebenarnya bukan pengalaman pertama bagi An. Di final Asian Games 2022 dia nekat melakukannya walau akhirnya berbuah medali emas.
Akan tetapi, Yamaguchi tidak mudah dimatikan.
Selain lebih terlihat aktif di lapangan, dia sangat ulet dalam menjangkau bola-bola sulit, bahkan dalam posisi tubuh yang tidak ideal.
Padahal fisik Yamaguchi juga sudah dikuras. Di babak kedua dan perempat final, Juara Dunia dua kali ini selalu bertanding di atas satu jam.
Yamaguchi beberapa kali terlihat berjalan dengan pincang setelah reli. Untungnya, pemain yang menyingkirkan Gregoria Mariska Tunjung ini menuai buah dari perjuangannya.
Kemenangan dengan skor 21-10, 19-21, 21-14 membawa Yamaguchi melaju ke final untuk mengejar trofi keduanya dari turnamen bersejarah ini.