KicauanRakyat – Keheranan itu dialami Axelsen setelah memainkan pertandingan babak 16 besar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (14/3/2024).
Datang sebagai unggulan pertama, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 justru cuma tampil di lapangan 3 saat menghadapi Weng Hong Yang (China).
Selain tidak masuk dalam siaran televisi, lapangan 3 tidak dilengkapi fasilitas Hawk-Eye sehingga pemain yang bertanding tidak bisa meminta challenge untuk instant review.
Teknologi untuk meninjau kembali keluar atau masuknya bola tersebut hanya tersedia di lapangan 1 (Minoru Yoneyama) dan lapangan 2 (12Bet).
Pertandingan-pertandingan dari dua lapangan utama ini juga disiarkan secara langsung.
Sebagai informasi, lapangan utama berisikan laga-laga yang berpotensi seru dan menarik. Para unggulan biasanya juga mendapatkan panggung khusus di sana.
Weng Hong Yang yang menjadi lawan Axelsen pun juga punya nama. Pemain berjuluk Little Lin Dan ini telah membuktikan kualitasnya, termasuk dengan menjuarai Denmark Open 2023.
Mantan pebulu tangkis sekaligus pundit di TV2 Sport Denmark, Joachim Fischer, lantas menyebut ditempatkannya laga Axelsen di luar lapangan utama sebagai keputusan yang aneh dari BWF.
Adapun Axelsen hanya tertawa. Akhirnya menang 21-19, 21-14, sang Raja Bulu Tangkis tidak terlalu keberatan karena tidak diprioritaskan bertanding di lapangan utama.
“Yah, memang agak sedikit menjadi sebuah kemunduran, mungkin ini adalah hal normal baru untuk saya,” ucapnya agak menyindir. Oh tidak!”
“‘Kami sebenarnya sedikit menertawakan tentang hal itu,” terangnya.
Di sisi lain, bermain di lapangan yang tidak menyediakan challenge membuat Axelsen untuk lebih banyak belajar mengendalikan diri.
Sebabnya, karena keputusan hakim garis tidak dapat diganggu gugat kecuali wasit lapangan mengoreksi.
“Menurut saya ini juga menjadi sebuah tantangan yang bagus,” katanya.
“Saya belajar banyak dari ini, dan kita harus bisa tampil bagus di mana pun pertandingan kita dimainkan.”
“Ego saya tidak setinggi itu di mana saya merasa harus bermain di lapangan 1 atau 2,” kata pemain asal Odense tersebut.
Selain Axelsen, ada beberapa pemain unggulan lain yang juga terdampar di lapangan 3 atau 4 yang ‘terasingkan’.
Di antaranya adalah Akane Yamaguchi (Jepang), Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan), Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) serta Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Terlepas dari itu, Viktor Axelsen akan melanjutkan misinya untuk meraih gelar pertama tahun ini dengan menghadapi Anthony Sinisuka Ginting pada perempat final.
Kali ini, Axelsen bermain di lapangan 1. Pertandingan Axelsen dan Ginting akan berlangsung mulai pukul 24.00 WIB.