KicauanRakyat – Gregoria dikalahkan mantan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi dari Jepang.
Momentum yang didapat Gregoria pada gim ketiga dengan memimpin tiga poin belum berhasil dimanfaatkan untuk memetik kemenangan.
Tampil di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024) Gregoria tumbang via rubber game dengan skor 10-21, 22-20, 18-21.
Jalannya Pertandingan
Satu pukulan menyilang dari Gregoria masih bisa dikembalikan Yamaguchi. Namun serangan susulan dengan smes keras lurus akhirnya menghasilkan poin pertama untuk Gregoria.
Gregoria membuka laga dengan keunggulan 2-0. Sayangnya dropshot menyilang yang tidak melewati net memberikan poin cuma-cuma untuk lawan.
Lagi, dua kesalahan serupa dilakukan Gregoria sehingga membuatnya balik tertinggal pada skor 2-4.
Gregori terus membuang-buang peluang yang kali ini banyak pukulannya yang melebar dan menjauh dari sasaran.
Kesalahan itu memudahkan bagi Yamaguchi untuk memimpin dengan skor 11-2 pada interval.
Selepas jeda, Gregoria cukup sering melepaskan bola-bola lob. Upaya itu berhasil menghasilkan sejumlah poin untuk mengubah skor pada 7-12.
Sayangnya percobaan kesekian kalinya dalam bola-bola lob akhirnya jatuh di luar garis permainan Yamaguchi.
Setelah itu, Yamaguchi kembali memperlebar keunggulannya hingga mencatatakan game point pada skor 20-10.
Keuletan dan kecepatan permainan taktis dari Yamaguchi benar-benar menyulitkan Gregoria.
Permainan netting Gregoria yang gagal melewati net akhirnya menyudahi gim pertama.
Pada gim kedua, pukulan Gregoria yang melebar langsung menghasilkan poin pertama untuk Yamaguchi.
Namun kali ini Gregoria lebih berani dalam beradu reli hingga membuatnya balik memimpin dua angka pada skor 5-3.
Tetapi lagi-lagi, keuletan Yamaguchi yang lebih gesit berhasil membuat Gregoria balik tertinggal satu poin.
Baiknya daya juang Gregoria yang tak kenal menyerah membuat skor terus berimbang pada 9-9.
Hingga dorongan Yamaguchi yang melebar dan pengembalian tanggung di depan net berhasil dimanfaatkan Gregoria untuk memimpin dua poin pada interval gim kedua.
Selepas jeda, permainan apik Gregoria berlanjut hingga berhasil mencetak dua poin lagi untuk memperlebar keunggulan menjadi 13-9.
Namun setelah itu, Yamaguchi kembali meneror usai berhasil memangkas ketertinggalan menjadi satu poin hingga pertengahan laga pada skor 16-17.
Situasi sulit benar terjadi, pukulan lob menyilang dari Gregoria melebar sehingga membuat kedudukan berimbang 17-17.
Yamaguchi akhirnya lebih dulu mencetak match point dengan skor 20-18, tapi Gregoria berhasil memaksa set point usai dropshot menyilangnya gagal dikembalikan.
Tekanan bertubi-tubi Gregoria akhirnya berhasil comeback dengan empat angka beruntun untuk merebut gim kedua.
Pada gim pamungkas, duel berlangsung sengit hingga kedua pemain berbagi poin sama pada 10-10. Namun Gregoria lah yang mengambil momentum untuk unggul tipis pada interval.
Selepas jeda, Gregoria masih unggul bahkan memperlebar menjadi tiga poin pada skor 15-12.
Sayangnya, permainan Gregoria mulai mengendur saat Yamaguchi berhasil menyamakan kedudukan dan balik memimpin pada skor 19-16.
Gregoria juga sempat mendapatkan perawatan medis pada pergelangan kakinya.
Pertandingan berakhir untuk kemenangan Yamaguchi usai kontroversi terjadi di poin terakhir. Gregoria melakukan kesalahan karena menganggap ada sinar laser dari tribun penonton.