KicauanRakyat – Pada laga fase penyisihan Grup D tersebut, Golden Star harus menerima kekalahan dengan skor tipis 0-1 lewat gol Asnawi Mangkualam.
Hasil ini membuat mereka harus angkat koper dari turnamen ini dan gagal mendapatkan poin.
Bagi Indonesia, kemenangan ini membawa mereka lolos ke babak 16 besar dan sekaligus mencetak sejarah.
Filip Nguyen masih tidak bisa melupakan pertandingan tersebut.
Hasil laga melawan skuad Garuda menjadi momentum mereka harus keluar dari turnamen ini.
“Tentu saja kekalahan dari Indonesia.”
Pemain Cong An Ha Noi FC ini menyadari bahwa kekalahan tersebut cukup memberikan pukulan telak.
Namun, dia mengapresiasi kerja keras Vietnam di turnamen tersebut dan memberikan banyak pelajaran.
“Meski harus berhenti lebih awal, saya akan tetap menggunakan kata ‘hebat’.”
“Jika merujuk pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.”
“Bagi saya, semua pertandingan yang saya mainkan untuk timnas Vietnam adalah pengalaman yang luar biasa,” tambahnya.
Sementara itu, naturalisasi berdarah Ceko-Vietnam ini menilai kerja pelatih Philippe Troussier sudah cukup maksimal.
Bahkan, Troussier dinilai lebih baik dari pelatih timnas Ceko saat dia masih belum mendapatkan paspor Vietnam.
Filip sebelumnya sempat dipanggil ke timnas Ceko meski tidak mendapatkan menit bermain.
“Saya telah berpartisipasi di tim nasional Vietnam dan tim nasional Republik Ceko.”
“Saya menemukan bahwa Pelatih Troussier adalah orang yang lebih ketat.”
“Daripada pelatih kepala tim nasional Ceko tempat saya dulu berada,” pungkasnya.