KicauanRakyat – Kedatangan Rasmus Hojlund ke Manchester United dianggap membahayakan kondisi sang striker.
Man United awalnya mengincar Harry Kane untuk bergabung pada musim 2023-2024.
Akan tetapi, Harry Kane saat itu lebih memilih untuk pindah ke Bayern Muenchen.
Rasmus Hojlund akhirnya didatangkan demi menjadi solusi lini depan The Red Devils.
Tugas tersebut dianggap terlalu berat untuk striker yang masih berusia 21 tahun.
Adaptasi Hojlund di Man United cukup tersendat saat ia bergabung pada awal musim.
Selama membela Man United dalam 39 laga di semua ajang, striker asal Denmark tersebut mampu mencetak 14 gol.
Jumlah tersebut belum cukup untuk membantu The Red Devils menyelamatkan musim mereka.
Mantan striker Man United, Andy Cole, menilai hal ini murni sebagai kesalahan klub.
“Sangat sulit bergabung ke klub ini, tetapi tidak bisa belajar dari pemain lain,” ucap Cole menambahkan.
Hojlund memang seperti tidak memiliki mentor yang bisa mengajarinya untuk mencetak gol.
Marcus Rashford dan Anthony Martial, yang lebih senior, justru sering tampil tidak konsisten.
Saat Cole aktif membela Man United, situasi yang ia alami sangat jauh berbeda.
Ada pemain seperti Mark Hughes dan Eric Cantona yang siap menjadi mentor.
Hojlund masih membutuhkan pengalaman yang cukup panjang untuk mengasah kemampuannya.
Saat ini, Man United sudah melihat potensi yang ditunjukkan oleh sang striker.
Man United tinggal harus mencarikan striker senior yang bisa membantu Hojlund.
Aktivitas bursa transfer klub pada musim panas tahun ini diharapkan lebih memprioritaskan masalah ini.
Catatan 55 gol Man United di Liga Inggris musim ini sudah cukup mengkhawatirkan.
Tanpa gelontoran gol, mustahil The Red Devils bisa selamat dari persaingan Liga Inggris.