KicauanRakyat – Momen Thomas Cup 2024 menjadi momen yang akan sulit dilupakan bagi Shi Yu Qi dalam membela negara China yang kebetulan menjadi tuan rumah.
Dalam ajang turnamen beregu putra paling prestisius ini, Shi Yu Qi yang menjadi tumpuan utama di tunggal putra tampil ciamik.
Pemain yang kini menduduki peringkat kedua dunia tersebut tak tersentuh kekalahan selama menjalani laga demi laga Thomas Cup 2024.
Puncak penampilan Shi di event yang digelar di Hi-Tech Sports Center Gymnasium, Chengdu, China itu terjadi di babak final.
Turun di partai pertama, Shi Yu Qi tanpa ampun menampilkan permainan terbaik melawan Anthony Sinisuka Ginting sebagai harapan Indonesia.
Dengan permainan solid Shi, pemain jebolan SGS PLN Bandung itu bisa berbuat banyak terutama pada gim kedua di mana skor sangat telak terjadi.
Menghabiskan tempo 43 menit, Shi Yu Qi menorehkan kemenangan atas Anthony dua gim langsung dengan skor akhir 21-17, 21-6.
Tak hanya Anthony, pada babak semifinal, Shi juga membantai raja bulu tangkis Malaysia Lee Zii Jia pada gim kedua dengan kecolongan lima angka saja.
Shi pun berhasil mengantarkan China untuk meraih gelar Thomas Cup 2024 dengan menyudahi perlawanan Indonesia di final melalui skor 3-1.
Keberhasilan pemain berusia 28 tahun itu dalam meraih trofi Thomas Cup 2024 turut berimbas kepada peringkat dunianya.
Dalam rilis terkini Federasi Bulu Tangkis Dunia alias BWF pada Selasa (7/5/2024), Shi semakin mendekati Viktor Axelsen.
Melalui torehan 94.915 poin, Shi hanya terpaut 3.800 angka saja dari tunggal putra asal Denmark tersebut yang berada di perigkat satu dunia.
Salah satu media China, Aiyuke bahkan menyebut bahwa performa apik yang ditunjukkan Shi Yu Qi pada Thomas Cup 2024 menjadi modal berharga.
Shi digadang-gadang pantas untuk menduduki unggulan pertama dalam Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Selain karena kemenangan telak atas Anthony dan Lee Zii Jia, status unggulan pertama pantas tersemat di pundak Shi usai melihat performa Axelsen.
Dalam beberapa ajang terakhir, Axelsen tidak tampil optimal dan acap kali mengundurkan diri meski berlabel unggulan pertama.
“Dengan kondisi Axelsen yang menurun, Shi Yu Qi tampil stabil dan memainkan event besar dua atau tiga lagi,” tulis Aiyuke dalam salah satu artikelnya.
“Dia diharapkan bisa melewati Axelsen dan menjadi pemain nomor satu di Olimpiade Paris 2024 dan mendapatkan kursi unggulan yang lebih baik.”
Meski kualifikasi Olimpiade Paris 2024 berakhir pada bulan April lalu, status unggulan pemain di ajang ini belum ditentukan.
Status unggulan akan ditentukan melalui peringkat dunia yang keluar pada bulan Juli mendatang.