KicauanRakyat – Ester bahkan berhasil mencuri satu gim saat Indonesia menghadapi China pada babak final Uber Cup 2024.
Saat itu, Ester melawan He Bing Jiao yang tampil pada partai ketiga dan kedudukan Indonesia tertinggal 0-2.
“Yang pasti perasaansaya senang bisa mengantar tim Uber ke final setelah 16 tahun kami tidak dapat medali. Kemarin kami bisa sampai ke final ini suatu yang membanggakan sekali,” kata Ester kepada media, ditemui di pelatnas Cipayung, Jakarta.
“Saat di final kemarin, saya tidak memikirkan apa-apa. Maksudnya ada memikirkan permainan.”
“Tetapi, saya mau main bagus saja dan ada support juga dari pelatih, teman-teman, tim official menambah kepercayaan diri saya juga dan menambah semangat.”
“Pikiran setelah tertinggal 0-2 dan bisa curi satu gim. Kami sudah tertinggal masak saya harus tegang juga, jadi berusaha buat mengatasi tegang itu.”
“Pokoknya main bagus saja. Yang pasti ingin menyumbang poin cuma kalau memikirkan itu takut mainnya tidak keluar. Jadi, ya sudah main saja.”
“Main sesuai ekspektasi, tidak yakin seperti bisa memaksa rubber antara percaya dan tidak percaya.”
Ester juga menceritakan momen saat bermain reli melawan Kim Ga Ram pada semifinal Uber Cup 2024.
“Tadinya saya mau minta semprot kaki, tetapi wasit mengatakan challenge. KakApri juga menyuruh untuk challenge ternyata masuk. Kaget sekali saat poin 19-12.”
Sebelum berangkat ke Chengdu, China, Ester mengakui bahwa dia menjalani persiapan khusus bersama tim.
“Mulai dari latihan dan saat maintenance di China juga bagus. Dari mentalnya dipersiapkan, ada tim psikolognya juga membantu sekali,” aku Ester.
Peran dari kakak sendiri, Chico Aura Dwi Wardoyo yag masuk dalam tim Thomas Cup Indonesia juga membantu semangat Ester.
“Kak Chico cuma ngasih support semangat. Gitu saja. ‘Lalu saya jawb, oh iya semangat juga kak'”.
Selain medali perak sebagai finalis Uber Cup 2024, stamina menjadi salah satu perhatian tim.
“PR (pekerjaan rumah) adalah stamina untuk mengejar permainan rubber kemarin. Kami sudah bicara juga dengan pelatih seperti saya main rubber game terus,” tutur pemain 19 tahun itu.
“Kemarin yang harus dikuatkan itu pikiran. Kalau pikirannya menahan, badannya juga merasa capek sekali. Evaluasi fisiknya akan ditambah.”
“Hal yang berbeda sehingga bisa mencapai final. Sekarang kami kompak sekali mau di dalam maupun di luar lapangan dan kakak-kakak kayak kak Apriyani, Gregoria, banyak support. Itu cukup berpengaruh.”
“Kami dekat, tercipta kekompakkan disana, tetapi kami disini (pelatnas Cipayung) sudah dekat.”
Ester selanjutnya akan tampil pada Thailand Open 2024 dan Malaysia Masters 2024.
“Habis dari Uber sekarang kami masih recovery. Besok (hari ini) kami baru persiapan Thailand Open,” kata Ester.
“Pengaruh hasil dari Uber, saya belajar banyak dari senior saya dan teman-teman. Ke depan saya mau bisa lebih bagus lagi dari mental, pikiran saya juga.”