KicauanRakyat – Dalam 20 turnamen individu terakhir, Fajar/Rian hanya enam kali lolos lebih jauh dari perempat final, fase di mana para pasangan unggulan beradu dalam bagan pertandingan.
Puncaknya adalah ketika mereka dikalahkan Liang Wei Keng/Wang Chang pada partai kedua Indonesia vs dengan China di final Thomas Cup 2024, Minggu (5/5/2024).
Fajar/Rian tertikung secara menyakitkan di pengujung gim ketiga. Mereka kalah dengan skor 18-21, 21-17, 17-21.
Hasil tersebut menjadi kekalahan keempat secara beruntun yang dialami pasangan berakronom FajRi dari Liang/Wang dan dengan proses sama yaitu unggul duluan, tertikung, dan akhirnya kalah.
“Beberapa kali kami melawan Liang/Wang, sering kali, terutama di tiga pertemuan terakhir, kami selalu sudah unggul tetapi kurang bisa memaksimalkan dan memanfaatkan keunggulan,” ucap Rian setelah laga dilansir dari PBSI.
“Mau lawan negara mana, siapa yang turun. Secara penampilan, cukup baik, cukup bagus. Waktu final cukup bagus, masalahnya di poin-poin terakhir kamikalah disitu.”
“Fajar/Rian sempat unggul atas Liang/Wang dan di akhir kecolongan. Itu sudah beberapa kali terjadi di 1-2 pertandingan. Kami sudah melakukan evaluasi sebelum pertandingan.”
“Tetapi, yang namanya pertandingan ada pressure tinggi di depan penonton mereka apalagi kondisi sudah tertinggal 0-1. Apa yang sudah direncanakan atau yang didiskusikan mungkin lupa karena pressure,” aku Aryono.
Sorotan besar juga tertuju kepada Fikri/Bagas yang merupakan ganda putra kedua Indonesia dalam peringkat dunia dan otomatis di tim beregu untuk Thomas Cup.
Fikri/Bagas kalah dari He Ji Ting/Ren Xiang Yu meski unggul dalam rekor pertemuan.
Mereka gagal mengatasi tekanan dan kalah mudah 11-21, 15-21 dalam 38 menit.
“Penampilan ganda putra China kedua di luar ekspektasi. Sebelumnya sudah bertemu pada French Open 2023 saat bertemu Fikri/Bagas mainnya sudah ramai, tetapi masih bisa dikalahkan, tidak seperti kemarin penampilannya,” ucap Aryono.
“Pada Kejuaraan Asia juga Fikri/Bagas menang.”
Performa ganda putra setelah era Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra memang menurun.
Sektor yang diharapkan bisa meloloskan dua wakil pada Olimpiade Paris 2024 hanya mengirim Fajar/Rian.
“Gambaran untuk Olimpiade, kami harus benar-benar mempersiapkan semuanya. mulai dari kekurangannya karena Fajar/Rian saja yang mewakili ganda putra Indonesia pada Olimpiade,” tutur Aryono.
“Kekurangannya akan kami terus perbaiki, akan terus dimatangkan lagi. Segala masalah dari defense, servis, akan dilatih juga.”
Performa Fajar/Rian saat lawan China ada catatan khusus dari servis dan pengembalian servis.
“Kami harus perbaiki terutama di poin-poin terakhir. Servis dan pengembalian itu sangat penting, kami akan perhatikan terus,” ujar Aryono.
“Peta kekuatan Olimpiade.Kekuatan ganda putra rata semua. Jadi, kondisinya yang bagus yang siap, itu yang akan menang.”
“Makanya persiapannya harus dari sekarang karena waktunya satu bulan lebih. Mudah-mudahan bisa dimatangkan lagi semuanya.”
Setelah Thomas Cup 2024, Fajar/Rian akan tampil pada Singapore Open 2024 dan Indonesia Open 2024. Tidak dikirim pada Thailand Open 2024 dan Malaysia Masters 2024.
“Pertimbangannta karena jika ikut Thailand Open tidak akan mempengaruhi ranking karena Fajar/ruan di peringkat ke-7,” ucap Aryono.
“Kalau misalnya naik ke peringkat ke-6 jadi unggulan 5/8. Kecuali bisa mengejar ke peringkat ke-4 karena di peringkat ke-7 sangat jauh untuk mengejar ke peringkat ke-4.”
“Jadi, lebih baik disiapkan untuk Singapore Open dan Indonesia Ope