KicauanRakyat – Pelatih 48 tahun tersebut menginstruksikan anak asuhnya untuk bekerja keras.
Pertemuan kedua tim bakal berlangsung di markas besar Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB.
Laga ini merupakan bakal memperebutkan tiket terakhir ke putaran final cabang sepak bola putra Olimpiade 2024 Paris.
Praktis kedua tim tidak memiliki banyak waktu lagi untuk persiapan menuju pertandingan sesungguhnya.
“Jadi jika perkiraan saya benar, itu berarti 72 jam.”
“Jadi kami tidak memiliki banyak waktu, tetapi pada saat yang sama, kami harus bermain dengan aspek mental, mempersiapkan diri dengan serius dan pergi untuk lolos [ke Olimpiade 2024],” lanjutnya.
Pelatih kelahiran Toulon tersebut mengaku bahwa anak asuhnya sudah sangat lapar untuk kemenangan.
Dirinya senang para pemainnya langsung mampu menerjemahkan keinginannya.
“Saya telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka sangat berkomitmen,” ujar Kaba Diawara.
“Kami telah menyiapkan sesuatu, mereka mengerti, mereka langsung melakukannya.”
“Yang mana hal ini bagus untuk para pemain muda yang tidak banyak bertanya, mereka langsung melakukannya, saya bahkan harus sedikit mengerem karena kami tidak ingin saling menyakiti.”
“Jadi, jika ada jadwal, kami menerimanya, kami beradaptasi dan kemudian hanya itu, itulah tugas kami,” lanjutnya.
Kaba Diawara mengaku anak asuhnya harus siap menghadapi Timnas U-23 Indonesia.
Kaba Diawara melarang anak asuhnya untuk bersantai jelang laga krusial lawan Timnas U-23 Indonesia.
Eks pemain Arsenal tersebut siap bawa Guinea cetak sejarah untuk lolos ke Olimpiade sejak 1972.
“Kami harus melakukan semua yang kami bisa untuk siap, terutama jika tidak ada alasan,” ujar Diawara.
“Bagaimanapun, kami tidak lagi memiliki waktu bersantai.”
“Ada kesempatan, kami berada di pertandingan playoff ini, itu hari Kamis.”
“Itu saja, kami harus menghadapinya, tetapi hanya ada satu lagi yang harus dimenangkan.”
“Jadi kami tidak punya alasan lagi [untuk tidak memenangkannya].”
“Sekarang kami kembali bekerja. Kami harus mempersiapkan diri secara mental, terutama karena pada tahap musim ini, ini lebih mengutamakan fisik daripada hal lainnya.”
“Para pemain sudah siap. Jadi itu saja, pola pikirlah yang akan membuat perbedaan,” ujarnya.