KicauanRakyat – Bursa pelatih baru AC Milan dikabarkan semakin mengerucut pada sosok juru taktik FC Porto, Sergio Conceicao.
Media-media Portugal meyakini tidak akan ada halangan buat semnAC Milan “membajak” mantan pemain Timnas Portugal itu dari FC Porto.
Pasalnya, akan ada pergantian presiden di klub Liga Portugal.
Jorge Nuno Pinto da Costa yang sudah menjadi presiden klub sejak 1982 akan digantikan Andre Villas-Boas.
Manajemen FC Porto yang baru diyakini tidak akan mempermasalahkan jika Conceicao hengkang.
Sergio Conceicao memang sangat memikat buat direkrut AC Milan sebagai pelatih baru.
Rekam jejaknya di FC Porto terbilang luar biasa.
Menangani klub berjulukan Sang Naga itu sejak 2017, Conceicao meraih 10 trofi.
Mantan pemain sayap Lazio, Parma, dan Inter Milan itu menjadi pelatih tersukses kedua di Portugal setelah Jorge Jesus yang mengoleksi 12 piala.
Conceicao fleksibel dalam taktik di mana dia mampu memainkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 kendati diketahui merupakan pemuja skema klasik 4-4-2.
Kondisi bekerja dalam tekanan yang konstan seperti di AC Milan diyakini juga akan bisa diatasi Conceicao.
“Menjadi pelatih Porto berarti bekerja dengan tekanan konstan untuk selalu menjadi juara,” kata jurnalis Portugal, Francisco Sebe, seperti dikutip dari SempreMilan.
“Sergio Conceicao menyukai lingkungan yang penuh tekanan dan dia adalah pelatih yang ambisius.
“Jadi jika mengikuti jalan AC Milan, dia akan siap menghadapi tantangan yang datang.”
Dengan latar belakang itu, bisa dimengerti AC Milan melakukan pendekatan serius kepada pria 49 tahun tersebut.
Akan tetapi, kalau benar Sergio Conceicao menjadi pelatih mereka, AC Milan sebetulnya punya sejarah buruk dengan juru taktik non-Italia.
Hampir tidak ada sejarahnya AC Milan sukses dengan pelatih asing.
Yang terbaru, Sinisa Mihajlovic (2015-2016), Clarence Seedorf (2014), dan Leonardo (2009-2010) tidak mampu memberikan trofi.
Sebelum mereka, Fatih Terim (2001-2002) dan Oscar Tabarez (1996-1997) juga berakhir dipecat di tengah jalan padahal mereka sukses bersama tim asuhan sebelumnya.
Terim misalnya, mampu meraih treble bersama Galatasaray pada 1999-2000 dengan menjuarai Liga Turki, Piala Turki, dan Piala UEFA.
Pelatih asing terakhir yang bisa memberikan trofi buat AC Milan adalah Nils Liedholm.
Pada musim 1978-1979, dia membawa AC Milan menjuarai Liga Italia.
Pelatih asing lain yang sukses adalah Herbert Kilpin dan Lajos Czeizler,
Namun, kesuksesan Kilpin menjuarai Liga Italia sudah sangat lama terjadi yaitu pada 1900-1901 dan 1905-1906.
Sementara itu, Czeizler menjuarai Liga Italia dan Piala Latin 1950-1951 dengan didampingi pelatih lokal, Antonio Busini.