KicauanRakyat – Ganda putra pertama Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, kalah dari Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul, pada laga kedua penyisihan Grup C.
Fajar/Rian kalah, 19-21, 21-14, 11-21 pada pertandingan yang dihelat di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China.
Hasil ini membuat Thailand menyamakan kedudukan, 1-1. Sukphun/Teeraratsakul juga menyeimbangkan rekor pertemuan dengan Fajar/Rian menjadi 1-1.
“Kemenangan tim Thomas dan Uber kemarin memastikan kita lolos ke perempat final. Titik aman pertama,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Ricky Soebagdja dalam siaran resmi PBSI.
“Tetapi untuk tim Thomas, kita kehilangan satu angka dari Thailand yaitu Fajar/Rian.”
“Ini suatu yang di luar dugaan dan pastinya catatan evaluasi dengan tim pelatih untuk mereka mengingat calon lawan terakhir di grup adalah India yang memiliki kekuatan lebih merata.”
Sementara itu, tim Uber Indonesia menang 5-0 saat melawan Uganda.
“Tim Uber melawan Uganda menjalankannya dengan baik. Sesuai pesan yang ditanamkan bahwa harus tetap waspada, tidak boleh lengah. Selanjutnya tinggal mempersiapkan diri melawan Jepang.”
“Pastinya kami akan tetap berjuang untuk posisi juara grup terutama di tim “Thomas. Dengan kekuatan maksimal untuk bisa mencapai itu.”
“Tetapi hari ini akan kita rapatkan, diskusi dengan para pelatih, bagaimana kesiapan terakhir para pemain termasuk strategi untuk besok, Rabu (1/5/2024).”
Fajar/Rian sudah tampil kurang meyakinkan pada gim pertama.
Kelengahan mereka mampu dimanfaatkan Sukphun/Teeraratsakul yang tidak bisa diremehkan walau hanya berperingkat 52 dunia.
Dua pasangan andalan Indonesia pun telah mampu dikalahkan oleh mereka sebelum Fajar/Rian.
Awal tahun ini Sukphun/Teeraratsakul membuat kejutan dengan menjadi finalis Thailand Masters Super 300 di mana wakil Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, turut menjadi korban.
Sementara di SEA Games 2023 mereka menghentikan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana untuk menggagalkan All Indonesian Final meski harus puas merebut perak.
Sukphun dan Teeraratsakul, pemain kidal yang juga berkiprah sebagai aktor hingga membintangi serial drama Brothers serta film bertajuk Thesis di Thailand, langsung memimpin 5-1.
Fajar/Rian terus mencoba untuk membalikkan keadaan tetapi gagal karena kesalahan sendiri.
Fajar/Rian baru bisa memimpin di 16-15. Sayangnya, permainan Juara All England ini kembali goyah. Bola lob dari Rian yang keluar membuat wakil Thailand unggul lagi di 19-18.
Gim pertama menjadi milik Sukphun/Teeraratsakul. Tekanan Teeraratsakul yang ditutup dengan smes keras Sukphun menjebol pertahanan Fajar/Rian di reli terakhir.
Fajar/Rian merespons pada gim kedua. Mereka lebih mampu mengendalikan pertandingan dengan meredam serangan Sukphun/Teeraratsakul.
Momentum didapat Fajar/Rian ketika merengkuh enam poin beruntun untuk unggul 9-3. Interval gim kedua ditandai dengan jarak enam angka 11-6 untuk FajRi.
Teeraratsakul/Sukphun mengancam hingga dapat menipiskan jarak ketertinggalan menjadi satu angka saja di 11-12. Untungnya, Fajar/Rian dapat keluar dari tekanan.
Jarak poin kembali dibuka Fajar/Rian hingga selisih enam angka tercipta lagi di 19-13. Kesalahan Sukphun dalam pengembalian yang keluar memberi Fajar/Rian kemenangan pada gim kedua.
Sayangnya, situasi kembali berubah ketika Fajar/Rian tertekan lagi pada gim penentuan.
Sukphun/Teeraratsakul cukup cerdik dalam membuka serangan dengan pengembalian mereka hingga lebih banyak mendulang angka.
Pemenang medali perak SEA Games 2023 tersebut makin tak terbendung saat memimpin jauh 11-6 pada paruh gim ketiga.
Fajar/Rian tak bisa melawan balik dan justru terus kehilangan poin sampai terpaut 10 angka di kedudukan 10-19.
Permainan tempo cepat dari Sukphun/Teeraratsakul membuat mantan pasangan nomor satu dunia tersebut kewalahan.
Bola keluar dari Fajar/Rian yang gagal di-challenge pun memastikan kedudukan berubah menjadi 1-1 untuk Indonesia dan Thailand.