KicauanRakyat – PSIS Semarang dipastikan gagal lolos ke championship series usai menelan kekalahan 1-2 dari Persija Jakarta.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (30/4/2024) ini bergulir dengan seru.
PSIS awalnya memimpin lebih dulu pada menit ke-64, lewat gol yang dicetak Fredyan Wahyu.
Akan tetapi, Persija berhasil membalas lewat gol yang dicetak Marko Simic dan Maciej Gajos.
Untuk itu, PSIS gagal menang dan Laskar Mahesa Jenar itu dipastikan gagal melaju ke championship series.
Hal ini karena PSIS harus finish di posisi keenam klasemen Liga 1.
Melihat situasi ini, Gilbert Agius mengaku bahwa ia tentu saja kecewa.
Pasalnya, apabila mereka mampu meraih kemenangan.
PSIS berpeluang lolos ke championship series karena poin mereka mampu mengalahkan Madura United yang berada di posisi keempat klasemen Liga 1.
Namun, karena kalah dan harus mengakui keunggulan Persija.
Untuk itu, Gilbert Agius mengaku kecewa dengan hasil tak memuaskan ini.
Lebih lanjut, Agius mengatakan bahwa sebenarnya PSIS telah menampilkan yang terbaik.
Namun, PSIS harus mengakui bahwa mereka gagal melaju ke babak selanjutnya dan perjuangan mereka telah berakhir.
Dengan hasil ini, Agius mengaku bahwa sebenarnya PSIS juga kurang tampil bagus hingga akhir musim ini.
Pasalnya mereka harus kehilangan dua pemain kunci dipertengahan musim seperti Carlos Fortes dan Guilherme Vitinho.
Menurutnya, situasi itu juga membuat PSIS mengalami kesulitan.
Akan tetapi, mereka telah bekerja keras hingga akhir.
“Semua pemain sudah memberikan yang terbaik sepanjang musim,” kata Agius.
“Kami juga banyak kehilangan pemain kunci sepanjang musim, intinya kami sudah berjuang keras untuk finis empat besar,” ucapnya.
Selain berbicara soal situasi yang tak mudah dihadapi PSIS.
Agius juga juga menyinggung gol yang dicetak Persija pada laga melawan PSIS.
Menurutnya gol kedua yang dicetak Maciej Gajos dalam posisi offside.
Akan tetapi, wasit tetap memutuskan itu menjadi gol.
Hal ini membuat Agius menilai bahwa keputusan kontroversi dari wasit di Liga 1 ini masih terlihat hingga pertandingan reguler berakhir.
“Sedikti menjelaskan, jadi kenapa tadi PSIS kecolongan karena memang dua gol Persija itu gol bagus, memang ada pengaruh keputusan wasit juga,” jelas Agius.
Tak hanya menyinggung soal wasit Liga 1 saja.
Namun, pelatih asal Malta ini juga menyindir klub besar seperti Persija hingga Persebaya.
Menurutnya PSIS telah menyelesaikan kompetisi dengan baik meski gagal lolos ke championship series.
Hal ini karena mereka bisa finish di posisi ke enam klasemen Liga 1 berbeda dengan klub besar seperti Persija dan Persebaya.
Persija hanya mampu finish di posisi ke delapan Liga 1.
Sementara itu, Persebaya justru hanya mampu finish di posisi ke-12 klasemen Liga 1.
Melihat situasi ini menurut Agius, PSIS lebih baik dibanding dua tim besar ini.
“Jadi PSIS tetap finis di atas tim-tim besar macam Persija, Persebaya, dan saya menilai musim ini bagus untuk saya,” tuturnya.