KicauanRakyat – Satu per satu posisi klub-klub Liga Italia mulai diketahui saat kompetisi memasuki pekan ke-34.
Selepas Inter Milan memastikan scudetto pekan lalu, rival sekota mereka, AC Milan, mendapatkan garansi kelolosan ke Liga Champions 2023-2024.
I Rossoneri tak mungkin lagi keluar dari zona 5 besar klasemen berkat kombinasi hasil giornata 34.
Musim depan Serie A memang mendapatkan jatah 5 klub seiring perubahan format di pentas antarklub terelite Eropa.
AC Milan menggenapkan koleksi poin mereka menjadi 70 keping berkat hasil seri 0-0 di markas Juventus (27/4/2024).
Sementara itu, AS Roma yang menempati peringkat kelima hanya beroleh hasil seri 2-2 dengan Napoli.
I Lupi mengoleksi 59 poin dari 34 partai di batas terakhir kelolosan menuju Liga Champions.
Di bawah mereka menyusul Atalanta, yang mengemas 57 angka, tapi masih memiliki tabungan satu laga (33 partai).
Secara matematis, Atalanta dan Roma sebenarnya masih bisa melewati koleksi poin Milan andai memenangi semua partai sisa mereka.
Maksimal raihannya bisa jadi 72 poin untuk Atalanta dan 71 bagi Roma.
Namun, hal tersebut mustahil terjadi karena Atalanta dan Roma masih harus berhadapan di pekan ke-36.
Itu berarti salah satu di antara mereka bakal kehilangan angka sehingga membuat Milan tak mungkin lagi keluar dari lima besar.
Bagi Christian Pulisic cs, tiket Liga Champions bisa diibaratkan ‘gelar’ hiburan sebagai target terakhir yang memang harus diwujudkan menyusul sederet kegagalan yang dialami.
Sebelum gugur dari persaingan scudetto, Milan kandas di fase grup Liga Champions, perempat final Liga Europa, dan perempat final Coppa Italia.
Dengan demikian, sampai pekan ke-34 baru Inter Milan dan AC Milan yang dipastikan maju ke Liga Champions 2024-2025 melalui jalur reguler klasemen.
Disebut reguler karena Atalanta atau AS Roma masih memiliki peluang masuk lewat jalur spesial jika mampu menjuarai Liga Europa musim ini.
Persaingan merebut tiga tiket tersisa dari trek klasemen Serie A sangat panas karena masih melibatkan 7 klub.
Selain Roma dan Atalanta, ada pula Juventus, Bologna, Lazio, sang juara bertahan yang terpuruk, Napoli, sampai Fiorentina.
Khusus Bologna, eksistensi mereka di papan atas menjadi salah satu kejutan di Serie A musim ini.
Racikan hebat Thiago Motta membawa Rossoblu menempati peringkat keempat dengan 63 angka.
Dalam kondisi sekarang, Bologna minimal sudah menggenggam tiket play-off UEFA Conference League, yang diberikan buat tim peringkat 8.
Pencapaian ini saja sudah istimewa mengingat Bologna bakal kembali tampil di kompetisi antarklub Eropa setelah 22 tahun absen.
Kali terakhir I Rossoblu terjun di level kontinental ialah saat mengikuti Piala Intertoto tahun 2002 silam, kejuaraan kelas tiga Eropa yang sudah punah sejak 2008.
Adapun untuk mengenang penampilan terakhir Bologna di Liga Champions, memorinya harus mundur lebih jauh ke belakang.
Bologna lolos ke ajang yang masih bernama Piala Champions kala itu setelah memenangi play-off scudetto Serie A 1963-1964.
Mereka juara selepas mengungguli tim legendaris Inter Milan asuhan Helenio Herrera.
Pada sisi gelap persaingan, Salernitana dipastikan sebagai tim pertama yang terdegradasi.
Si Kuda Laut tenggelam di dasar klasemen dengan cuma meraih 15 poin dari 34 pertandingan.
Mereka tak mungkin lagi menembus peringkat 17 atau zona aman terdekat yang diduduki Empoli (31 poin), meskipun memenangi 4 partai sisa.
Salernitana harus kembali terjun ke Serie B setelah sintas tiga musim terakhir.
Hal ironis, jumlah kemenangan mereka musim ini (2 kali) kalah banyak dari total pelatih yang menukangi tim sejak awal musim (4).
Klasemen Liga Italia (klik tautannya)