KicauanRakyat – Kepastian itu didapatkan setelah mereka mampu memetik kemenangan pada babak semifinal yang digelar di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, Spanyol, pada Sabtu (30/3/2024).
Sabar/Reza menang atas William Kryger Boe/Christian Faust Kjaer asal Denmark.
Sempat disulitkan di awal, Sabar/Reza yang berkarier independen dan tanpa didampingi pelatih, berhasil membalikkan situasi ketika keadaan menantang mereka.
Mantan penghuni pelatnas PBSI itu sukses melakukan serangan balik terutama dari colongan servis flick yang berhasil menipu berkali-kali pasangan Denmark.
Termasuk William Boe, yang notabene merupakan keponakan dari mantan ganda putra nomor satu dunia, Mathias Boe yang dulu sempat menyuguhkan persaingan sengit kontra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat berpasangan dengan Carsten Mogensen.
Pasangan Denmark sempat emosi membanting shuttlecock dan mengeluarkan umpatan kasar karena gagal membaca serangan Sabar/Reza dengan baik, hingga sempat ditegur wasit.
Tensi tinggi langsung tersaji begitu gim pertama dimulai.
Tempo cepat dimainkan kedua pasangan, tetapi Sabar/Reza tertekan lebih dulu.
Mereka melakukan kesalahan sendiri dan tak siap meladeni servis flick panjang dari Boe yang diawali persiapan lama.
Beberapa kali mereka kecolongan di area servis dan depan net sampai tertinggal 8-11.
Sabar/Reza baru bisa menyamakan setelah interval di kedudukan 13 sama.
Namun, mereka tetap sulit untuk meraih angka demi angka.
Pengembalian dari Boe yang merupakan keponakan dari mantan ganda putra nomor satu dunia asal Denmark, Mathias Boe, benar-benar menyulitkan dan tersimpan bakat istimewa.
Pemain 21 tahun itu kerap menyulitkan, ditambah kombinasinya bersama Kjaer yang punya smes menggelegar walau masih 19 tahun semakin tajam.
Skor ketat sampai Sabar/Reza sempat ketinggalan lagi 14-15.
Akan tetapi, di situlah momen keajaiban terjadi. Setelah mereka mampu menyamakan kedudukan di angka 15, keran poin seakan mengalir dari raket Sabar dan Reza.
Mereka mulai dapat momentum, giliran lebih berani mencoba berbagai taktik dan lebih agresif dalam menyerang sampai meraih enam angka beruntun.
Sabar/Reza mengunci pasangan Denmark di angka 15 sampai mereka mengantongi gim pertama 21-15.
Pada gim kedua, start bagus 2-0 Sabar/Reza perlahan memudar setelah beberapa kali serangan mereka mudah dibaca Boe yang selalu siap di area depan net. Pasangan Merah Putih tertinggal 3-5.
Sabar/Resa berusaha melawan sampai mengimbangi 6-6. Reli-reli cepat dan menarik tersaji di momen ini. Serangan silang diterapkan kedua pasangan, sama-sama ngotot tak ingin mengangkat bola demi mendapatkan peluang menyerang.
Kesalahan sendiri masih dilakukan wakil Indonesia, kurang siap menghadapi variasi dari Boe di depan net juga membuat mereka semakin tertinggal 7-11.
Di gim kedua ini, Sabar/Reza banyak melakukan kesalahan sendiri dan berujung kalah 16-21.
Memasuki gim ketiga alias penentuan, Sabar memegang kunci kebangkitan pasangan Indonesia.
Servisnya berkali-kali mengecoh pasangan Denmark. Bahkan Kjaer sempat dibuat emosi setelah sergapannya gagal hingga membanting shuttlecock.
Sabar/Reza terus melenggang jauh sampai unggul 8-2 hingga 11-4.
Setelah interval, kendali permainan hampir beralih ke lawan saat Sabar/Reza hampir terkejar dan didekati 11-14.
Boe sempat emosi ketika smesnya keluar garis dan kemungkinan mengeluarkan umpatan kasar hingga ditegur wasit asal Austria, Sara Shahhosseini.
Keadaan mencemaskan untuk Sabar/Reza ketika mereka kembali didekati sampai 17-15.
Namun untungnya, di angka 15 itu lagi, mereka kembali membalikkan situasi dari tertekan justru berbalik menekan.
Sabar/Reza banyak melakukan variasi net dan mengecoh lawan berkali-kali, hingga mengunci kemenangan dengan skor akhir 21-15, 16-21, 21-15.
Final ini menjadi final kedua Sabar/Reza dalam tiga pekan beruntun, setelah sebelumnya juga memijak final Orleans Masters 2024 dan meraih runner-up di sana.