KicauanRakyat – Pelatih asal Korea Selatan tersebut memberikan pengakuannya kepada media asal Korea Selatan, Nate.
Shin Tae-yong sudah menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak Desember 2019.
Awalnya, pelatih asal Korea Selatan itu ditugaskan untuk mengasuh Timnas Indonesia di tiga level kelompok usia.
Eks pelatih Timnas Korea Selatan itu datang menjadi pelatih Timnas Indonesia dalam situasi tak menguntungkan.
Timnas Indonesia terjun bebas ke posisi ke-173 usai kalah beruntun pada Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Shin Tae-yong perlahan ingin mengubah kekurangan yang ada di skuad Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong merombak susunan Skuad Garuda.
Pelatih berusia 53 tahun itu mengambil risiko besar dengan memilih materi tim yang diisi oleh para pemain muda.
Kebijakan potong generasi pun dilakukan oleh Shin Tae-yong di level Timnas Indonesia senior.
“Saya fokus membina pemain muda,” lanjutnya.
Kebijakannya tersebut tak selalu berjalan mulus saat mengasuh Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong mengaku banyak pemain yang mengalami penurunan performa sehingga tak dipercaya kembali masuk Timnas Indonesia.
Namun, para pemain yang bertahan mengikuti keinginan Shin Tae-yong sehingga jadi langganan utama skuad Timnas Indonesia hingga sekarang.
“Saya menyaksikan banyak pemain, banyak yang tersingkir,” ujar Shin Tae-yong.
“Banyak yang bertahan.”
“Mereka yang bertahan kini menjadi pemain utama Tim Nasional Indonesia,” lanjutnya.
Shin Tae-yong mengaku senang dengan hasil kerja kerasnya membangun Timnas Indonesia dari nol.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku bahwa programnya sudah tercapai.
Shin Tae-yong yakin bahwa para pemain sudah bisa mengikuti gaya bermainnya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
“Ini telah tercapai,” ujar Shin Tae-yong.
“Dalam jangka panjang, saya telah melihat jauh ke depan.”
“Para pemain sekarang mengetahui gaya saya dengan baik dan mengikuti dengan baik.”
“Saya bekerja sangat keras. Tim mendapatkan kekuatan karena itu,” ujar Shin dengan mengungkapkan kebanggaannya.