KicauanRakyat – Saat prestasi bulu tangkisnya lesu, Negeri Jiran malah makin terlihat merana setelah mendapati kekuatan tunggal putra mereka kian melemah.
Seperti yang terjadi pada tunggal putra terbaik mereka, Lee Zii Jia pekan ini menelan kekalahan pahit saat tersingkir secara prematur di babak kedua Swiss Open 2024.
Juara Asia 2022 itu mengalami early exit setelah kalah dua gim langsung dari Kidambi Srikanth (India).
Padahal, Lee Zii Jia sejatinya difavortikan juara di ajang Super 300 ini lantara menyandang status unggulan pertama.
Usut punya usut, ternyata kekalahan pemain 25 tahun tersebut tidak lepas dari pengaruh cedera yang sedang dialaminya.
Manajemen tim independen Lee Zii Jia baru-baru ini mengumumkan bahwa kondisi Juara All England 2021 sedang tidak bugar akibat cedera kaki .
“Cedera kaki yang diderita Zii Jia saat babak pertama, telah membatasi pergerakannya di pertandingan tersebut.”
“Akan tetapi, angkat topi untuk Srikanth, dan semoga sukses.”
Cedera yang menimpa Lee Zii Jia terjadi saat sang pemain sedang dalam berusaha bangkit dan membangun kembali feel serangan yang sempat hilang.
Ini menjadi ujian yang tampaknya tak hanya akan dirasakan Zii Jia, tetapi juga tim putra Negeri Jiran jelang Thomas Cup 2024.
Pasalnya, kekuatan tunggal putra Malaysia kini benar-benar sedang dalam kondisi mencemaskan.
Tunggal putra kedua yaitu Ng Tze Yong, pun masih belum fit. Dia malah lebih apes karena sedang mengalami cedera tulang belakang dan butuh waktu pemulihan lebih lama.
Sementara jika mengandalkan pelapis di bawah mereka seperti Leong Jun Hao atau Eogene Ewe, kekuatan tunggal Malaysia akan sangat rapuh untuk ajang sekelas Thomas Cup.
Di saat kekuatan tunggal mereka sedang ditimpa musibah, ganda putra Malaysia juga sedang tak baik-baik saja.
Kecuali Aaron Chia/Soh Wooi Yik, tiga pasangan yang cukup berpengalaman di BWF World Tour belakangan kurang konsisten.
Dua pelapis Chia/Soh di tim nasional yakni Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun sedang menurun.
Sementara pasangan independen Ong Yew Sin/Teo Ee Yi tidak jauh lebih baik karena baru dua kali mencapai babak 8 besar tahun ini hingga terlempar dari peringkat 10 besar dunia.
Harapan Malaysia justru terletak pada pasangan muda yang sama-sama kidal yaitu Choong Hon Jian/Muhammad Haikal yang baru saja menjuarai Orleans Masters 2024.
Namun, performa Choong/Haikal juga terkadang masih angin-anginan.
Menilik kekuatan tim putra mereka yang ditimpa banyak cobaan, Malaysia mungkin akan harap-harap cemas menyongsong Thomas Cup 2024.
Sebagai negara ketiga paling banyak menjuarai Thomas Cup setelah Indonesia dan China, ajang beregu putra bergengsi itu jelas menjadi event yang sangat diprioritaskan Negeri Jiran.
Tim putra Malaysia sendiri tergabung ke Grup D pada Thomas Cup 2024. Mereka akan bersaing degan Denmark, Hong Kong dan Aljazair.
Denmak dan Hong Kong jelas bisa menjadi mimpi buruk Malaysia apabila tak memiliki tunggal putra yang kuat.
Denmark punya Viktor Axelsen, Anders Antonsen sampai Rasmus Gemke. Sementara Hong Kong bisa mengandalkan Ng Ka Long Angus dan Lee Cheuk Yiu.