KicauanRakyat – Gelar pertama di level BWF World Tour Super 300 akhirnya berhasil digenggam Lanny/Ribka.
Pasangan senior-junior itu berhasil memetik kemenangan pada final yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (24/3/2024).
Lanny/Ribka mengalahkan Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching lewat kemenangan tiga gim penuh perjuangan.
Sempat terseret arus pola permainan lawan yang bertempo lambat dan reli, Lanny/Ribka berhasil membalikkan keadaan saat menerapkan pola serangan mereka sendiri yang cepat dan mengandalkan smes keras.
Mereka juga cerdik menempatkan shuttlecock ke arah tengah, hingga berkali-kali membuat lawan miskomunikasi dan tak ada yang mengambil bola.
Lanny/Ribka juga sukses menguras habis fisik lawan hingga placing halus mereka sulit dijangkau sampai kemenangan telak terjadi di gim penentu.
Laga kedua pasangan dimulai dengan tempo yang lambat.
Banyak terjadi reli-reli panjang dengan lob serang.
Lanny/Ribka ketinggalan duluan dari 4-7 sampai 10-14.
Beberapa kesalahan sendiri membuat mereka semakin merugi.
Tak banyak serangan tajam dari Lanny/Ribka yang bisa keluar karena diredam dengan lob tinggi dari pasangan Taiwan. Reli panjang menguras fisik mereka.
Lanny/Ribka kian tertinggal jauh 10-16 hingga kalah di gim pertama dengan skor cukup telak 13-21.
Perubahan dilakukan Lanny/Ribka saat memasuki gim kedua. Mereka berusaha menerapkan pola permainan mereka sendiri.
Tak banyak terseret reli lob serang, mereka banyak mengandalkan smes keras dan tajam serta dalam tempo cepat.
Taktit ini terlihat menyusahkan Hsu/Lin. Lanny/Ribka comeback dari tertinggal 7-10 mengejar 10-10 sampai berbalik unggul 19-16 dan mengamankan gim pertama dengan kemenangan 21-16.
Memasuki gim ketiga, Lanny/Ribka terlihat mengincar Lin Wan Ching, berusaha menghabiskan tenaga Lin dengan memberikan lob serang terus-menerus hingga unggul 2-0.
Mereka start dengan tancap gas hingga unggul 7-1 setelah berkali-kali melakukan placing ke arah tengah, membuat lawan miskomunikasi.
Lanny/Ribka unggul telak 11-3.
Setelah break interval dan perpindahan lapangan, reli-reli panjang mulai terjadi, kedua pasangan adu kuat fisik.
Tenaga Lin Wang Chin terlihat mulai terkuras, Ribka memberikan dropshot halus yang sulit dijangkau.
Kecepatan dan footwork Hsu/Lin menurun drastis, mereka terlambat menjemput bola dari placing halus Lanny/Ribka di area net. Pasangan Indonesia terus mempertahankan keunggulan sampai 17-6.
Lanny/Ribka terus menguras fisik lawan dengan penempatan sulit, hingga mereka berhasil mengunci gelar juara dengan kemenangan yang dihiasi skor satu digit, 13-21, 21-16, 21-8 dalam 80 menit lamanya.
Ini adalah capaian tertinggi Lanny/Ribka sejak dipasangkan dengan merengkuh gelar juara di level BWF World Tour Suepr 300.
Yang membuat lebih manis, perjalanan mereka pun diwarnai aksi luar biasa mengalahkan unggulan teratas sekaligus kompatriot sendiri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti pada semifinal kemarin juga dengan rubber game 13-21, 21-10, 23-21.