KicauanRakyat – Olimpiade Paris 2024 makin dekat. Pesta olahraga sedunia itu akan dihelat pada akhir Juli dengan event bulu tangkis akan dipertandingkan pada 27 Juli – 5 Agustus.
Para wakil Indonesia diharapkan bisa melanjutkan tradisi emas yang telah terjalin dari awal dipertandingkannya bulu tangkis secara resmi di Olimpiade pada 1994.
Sejarah buruk nol medali emas yang terjadi pada edisi London 2012 diharapkan tidak terulang di tengah tren prestasi yang mengalami pasang surut.
Harapan kembali hadir setelah penampilan kompetitif dari para wakil Tanah Air pada All England Open 2024 yang berujung raihan dua gelar juara.
Kini yang perlu dipertahankan adalah mempertahankan level performa, di sinilah perencanaan pertandingan berperan.
“Memang pemilihan turnamen untuk ke Olimpiade di sisa turnamen menjadi sangat penting,” ucap Humas Ad Hoc Olimpiade Paris PBSI, Yuni Kartika, dalam keterangan resmi.
Para pemain mendapatkan rencana bertanding yang berbeda, masing-masing tergantung situasi yang sedang mereka alami.
Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto langsung fokus ke Kejuaraan Asia 2024 pada bulan depan setelah tampil di final All England Open 2024.
Fajar/Rian memutus paceklik trofi sekaligus mempertahankan gelar ganda putra di All England. Adapun Jonatan mengalahkan Ginting dalam All Indonesian Final di tunggal putra.
Sementara itu, tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, dan ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, melanjutkan tur Eropa dengan tampil di Swiss Open 2024.
“Gregoria dan Apri/Fadia secara hitung-hitungan sudah lolos tapi mereka akan berlanjut ke Swiss Open untuk terus menghidupkan hawa pertandingan,” terang Yuni.
Ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, turut tampil di Swiss demi bergabung dengan Fajar/Rian di delapan besar ranking kualifikasi dan merebut slot kedua untuk Indonesia.
Sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari tampil di Swiss Open 2024 plus Spain Masters 2024 untuk mengunci satu-satunya tiket yang mungkin diraih Indonesia di ganda campuran.
Rinov/Pitha tetap menjalani jadwal padat walau mereka sempat meminta rehat dari turnamen karena krisis kepercayaan diri.
Petualangan para pebulu tangkis Indonesia dalam periode kualifikasi Olimpiade Paris akan ditutup dengan Kejuaraan Asia 2024 pada 9-14 April mendatang.
Sesudah itu, PBSI dan tim Ad Hoc akan memilah-milah turnamen mana saja yang harus diikuti dalam persiapan terakhir menuju Olimpiade Paris 2024.
Demi menjaga kebugaran, potensi absen di turnamen level Super 500 ke bawah turut masuk dalam kemungkinan.
“World Tour terakhir itu Australian Open tapi waktunya sudah mepet ke keberangkatan kita. Hanya kurang lebih satu bulan,” papar Yuni.
“Kecuali benar-benar perlu poin utk menaikkan seeded (peringkat unggulan), para pemain akan absen di sana.”
“Sementara sebelumnya ada Singapore Open S750 dan Indonesia Open S1000 yang wajib ikut, ini jadi tes terakhir jelang Olimpiade dengan melawan pemain-pemain top.”
“Untuk Thailand Open dan Malaysia Masters juga kami masih akan melihat kebutuhannya seperti apa. Ada kemungkinan untuk absen juga di sana setelah Piala Thomas dan Uber.”
EVENT BULU TANGKIS HINGGA OLIMPIADE PARIS 2024
Langkah PBSI untuk membentuk tim Ad Hoc demi mempersiapkan para atlet menuju Olimpiade Paris 2024 mulai menunjukkan progres.
Walau baru diresmikan pada Januari lalu, hanya enam bulan menuju pesta multi-event, tim Ad Hoc telah mampu bersinergi dengan tim internal dari PBSI.
Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Ricky Soebagdja, pun melihat dampak positif yang dihadirkan dalam mendorong atlet agar fokus dalam berlatih dan bertanding.
Kesuksesan terkini di All England Open 2024 menjadi salah satu pertanda baik.
“Tim ad hoc dengan rutin dan teliti memonitoring dan memetakan permasalahan-permasalahan yang ada. Lalu bersama-sama dengan diskusi melakukan perbaikan,” ucap Ricky.
“Tidak mudah dengan waktu yang sangat singkat, semoga di Olimpiade betul-betul menunjukkan yang sesuai dengan harapan kita semua. Bulu tangkis Indonesia menjaga tradisi medali emas.”
“Ini adalah momen yang sangat baik. Tren yang sangat positif ini harus dipahami oleh para pemain dan para pelatih bagaimana menjaga peak performance-nya hingga ke Olimpiade nanti.”
“Komitmen dan fokus terhadap sisa waktu sampai dengan Kejuaraan Asia. Setelah itu berebut seeded dan sampai pada puncaknya di Paris nanti.”
“Semoga prestasi di dua sektor ini bisa dipertahankan, tunggal putra dan ganda putra. Dan memantik motivasi untuk sektor lainnya agar bisa lebih baik lagi.”
“Evaluasi akan selalu ada karena pasti semua negara mempelajari permainan-permainan kita dan kita juga harus sebaliknya, terus mempelajari peningkatan-peningkatan lawan.”