KicauanRakyat – Nottingham Forest resmi mendapatkan hukuman pengurangan 4 angka di klasemen Liga Inggris.
Keputusan itu diterbitkan otoritas Premier League, Senin (18/3/2024) waktu setempat.
Nottingham dianggap melanggar aturan tentang profit dan keberlanjutan yang diterapkan otoritas kompetisi (Profit and Sustainability Rules/PSR).
Mereka mencatat defisit 34,5 juta pounds lebih tinggi dari batas 61 juta pounds yang ditentukan otoritas.
Jumlah ini dikurangi 22 juta pound per musim untuk setiap periode di mana klub menghabiskan musim pada Divisi 2 (Championship).
The Forest sendiri baru promosi kembali ke Premier League pada musim 2022-2023.
Akibat sanksi ini, tim asuhan Nuno Espirito Santo terjerumus ke zona degradasi dan bertukar tempat dengan Luton Town.
Mereka menempati peringkat 18 dengan koleksi 21 angka setelah sanksi.
Tadinya Nottingham berada satu tingkat di atasnya dengan 25 poin dari 29 pertandingan.
Nottingham menyusul nasib Everton, yang dijatuhi hukuman serupa akibat pelanggaran finansial, November lalu.
Rival sekota Liverpool divonis pengurangan 10 angka di klasemen sebelum direvisi menjadi 6 poin menurut hasil banding.
Nottingham sendiri dipersilakan mengajukan aksi banding dalam 7 hari ke depan dengan keputusan sidangnya pada 15 April 2024.
Situasi ini otomatis menguak kembali pertanyaan publik soal kelanjutan potensi hukuman lebih berat untuk Manchester City.
Pada Februari tahun lalu, Man City didakwa melakukan 115 pelanggaran administrasi dan finansial yang terbentang dalam kurun waktu 2009-2018.
Ada tuduhan bahwa klub tidak kooperatif dengan investigasi yang dilakukan Premier League, tak mematuhi regulasi PSR, dan melakukan manipulasi informasi keuangan selama 9 musim.
Kalau terbukti bersalah, Man City terancam hukuman berat.
Jenisnya mulai dari pengurangan poin, pencopotan gelar dalam periode dakwaan bersangkutan, sampai degradasi.
Namun, sampai sekarang belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai sanksi bagi The Citizens yang diungkap otoritas kepada publik.
Berdasarkan bocoran Daily Mail, sidang untuk pelanggaran Man City baru akan dilakukan sebelum akhir tahun 2024.
Premier League masih menunggu hasil investigasi yang lebih komprehensif dan rumit mengingat banyaknya dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Sanksi buat Man City tidak bisa diputuskan secepat Everton dan Nottingham karena terjadi dalam bingkai waktu yang sudah lewat.
Adapun kasus pelanggaran kedua klub tersebut terjadi pada lingkup laporan musim 2023-2024.
“Klub mana pun, entah mereka juara bertahan atau lainnya, yang terbukti melanggar aturan untuk tahun 2023, akan berada dalam posisi yang sama seperti Everton atau Nottingham,” ucap CEO Premier League, Richard Masters.
“Volume dan karakter tuduhan yang diajukan terhadap Man City dibahas dalam lingkungan yang berbeda.”
“Ada tanggal yang ditetapkan untuk persidangan itu. Sayangnya, saya tak bisa memberi tahu Anda kapan waktunya, tapi proses ini sedang mengalami kemajuan.”
“Saya tak bisa memberikan rincian apa pun tentang Man City selain mengatakan ada tanggal yang sudah ditetapkan.”