KicauanRakyat – Hal tersebut diungkapkan oleh asisten pelatih Madura United, Rakhmat Basuki seusai pertandingan.
Rakhmat Basuki menilai ada keputusan pengadil lapangan yang merugikan Madura United.
Contohnya, momen Malik Risaldi dijatuhkan M Hargianto di area terlarang justru diabaikan Heru Cahyono pada pertengahan babak kedua.
“Mungkin seandainya kalau ada Man Of The Match bukan dari kedua tim,” ucapRakhmat Basuki.
“Saya memilih pengadil lapangan yang menjadi Man Of The Match.”
“Kita lihatlah ditayangan ulang.”
“Kami harusnya dapat penalti,” kataRakhmat Basuki.
Kendati begitu, Rakhmat Basuki, enggan mengomentari hadiah penalti yang berikan Heru Cahyono ke Bhayangkara FC pada menit ke-84.
Tendangan 12 pas didapat Bhayangkara FC karena handball pemain Madura United.
Junior Brandao yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik menutup laga dengan skor 3-2.
“Tapi kalau ini murni ketidaktahuan wasit kami terima (soal wasit yang mengabaikan penalti yang seharusnya didapat Madura United,” tutur Rakhmat Basuki.
Dia menambahkan, jalannya laga berjalan sengit meskipun diguyur hujan.
“Sama-sama dilihat tadi pertandingan luar biasa,” kata Rakhmat Basuki.
“Bhayangkara FC maupun kami bermain main dengan intensitas tinggi, cuaca buruk, lapangan licin.”
“Tidak menurunkan kualitas permainan kedua tim,” ujarnya.
Atas kekalahan ini, Madura United berada di urutan kelima klasemen dengan koleksi 42 poin.
Sementara Bhayangkara FC yang mengoleksi 18 poin menempati posisi ke-17.