KicauanRakyat – Mesin perang rakitan Simone Inzaghi terus menelan korban.
Terbaru, Inter Milan menggilas Atalanta 4-0 pada partai tunda pekan 21 Liga Italia di San Siro, Rabu (28/2/2024).
Gol-gol La Beneamata diciptakan Matteo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi.
Terlepas dari sederet kejadian kontroversial yang dianggap memengaruhi laga, Inter kembali pamer kualitas mengerikan di mata setiap lawan.
Berbagai rekor impresif lahir dari penampilan armada Inzaghi.
Dalam lingkup Serie A saja, mereka sedang melalui 20 partai beruntun tanpa kekalahan.
Sejak Januari 2024, rapor I Nerazzurri sempurna dengan 8 kemenangan tanpa putus.
Jumlahnya bertambah menjadi streak 11 kemenangan jika menghitung aksi di Piala Super Italia dan Liga Champions.
Di puncak klasemen Serie A, mereka meraup 69 poin atau unggul telak 12 angka di atas runner-up, Juventus.
Pada sisi agresivitas, Inter Milan menjadi tim tersubur dengan 67 gol dari 26 partai.
Kapten Lautaro Martinez melaju paling depan di daftar top scorer dengan 23 gol.
Dia berlari jauh meninggalkan rival terdekatnya, Dusan Vlahovic, yang mencetak 15 gol di Juventus.
Bukan cuma seram dalam menyerang, pertahanan mereka juga bikin musuh bergidik karena baru kemasukan 12 kali.
Lagi-lagi itu jumlah kebobolan terendah di liga.
Yann Sommer 16 kali menjaga gawangnya tetap steril, sedangkan Emil Audero kebagian satu clean-sheet.
Walhasil, La Beneamata juga membukukan selisih gol terbaik di antara pesaingnya dengan surplus 55 butir.
Semua statistik tersebut bermuara terhadap kemunculan Inter sebagai tim paling ganas di lima liga top Eropa musim ini.
Setidaknya sampai akhir Februari, Lautaro Martinez dkk memuncaki berbagai daftar rekor positif dibandingkan peserta liga elite lain.
Mereka adalah klub paling tajam, di mana koleksi 67 gol Inter melebihi dua tim tersubur berikutnya, Bayern (63) dan Liverpool (63).
Angka 12 kali kebobolan juga merupakan yang terbaik dengan dua tim tertangguh berikutnya adalah Nice (15 gol) dan Real Madrid (16).
Masih kurang? Tambahkan fakta I Nerazzurri memiliki jumlah poin dan kemenangan terbanyak di antara para pemimpin klasemen liga top Benua Biru.
Dengan koleksi 69 angka dan 22 kemenangan, Inter mengungguli Real Madrid (65 poin; 20 kemenangan), Leverkusen (61 poin; 19 menang), Liverpool (60 poin; 18 menang), dan PSG (54 poin; 16 menang).
Bermodalkan performa destruktif ini, Inzaghi diklaim sama saja membunuh kompetisi di Liga Italia.
Persaingan scudetto jadi tak sengit lagi karena jarak Inter Milan yang semakin jauh dari kompetitor.
Bagi publik netral, dominasi yang begitu kentara ini bisa jadi mengartikan bahwa persaingan tidak lagi sehat dan hanya melahirkan satu kuda pacu.
“Dominasi Inter mengejutkan saya. Tak sangka pada titik ini ada jarak yang begitu lebar di liga,” ucap pelatih legendaris Italia yang pernah menukangi Inter dan Juve, Marcello Lippi, di Tuttomercatoweb.
Beberapa pengamat sepak bola maupun mantan pemain bahkan kompak menyebut Inter Milan di atas kertas sudah mengamankan gelar Liga Italia.
Walaupun kompetisi masih menyisakan 12 partai, pasukan Inzaghi diprediksi bakal sulit terkejar melihat para pesaing mereka yang masih angin-anginan.
“Mereka sudah memenangi scudetto. Saya tak bisa menemukan tim lain yang bisa menyaingi,” ujar eks gelandang Nerazzurri, Antonio Manicone dalam program Radio TMW.
“Saya yakin kompetisi sudah berakhir. Tim Inter ini bermain cantik, efektif, konkret, tahu cara melakukan segalanya,” ucap pensiunan lain Serie A, Massimo Brambati.
Rapor Inter Milan pada 2024
Klasemen Liga Italia (klik tautannya)