KicauanRakyat – Megawati Hangestri Pertiwi melanjutkan tren positif timnya, Daejeon JungKwanJang Red Sparks dalam laga kedua putaran keenam, Selasa (27/2/2024).
Bertandang ke markas Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass, Red Sparks tampil solid dalam pertandingan yang berlangsung selama empat set.
Tiga poin didapatkan tim besutan Ko Hee-jin itu usai menundukkan Expressway Hi-Pass dengan skor akhir 3-1 (25-19, 25-16, 22-25, 25-22).
Dengan kemenangan atas juara bertahan musim lalu tersebut, Red Sparks semakin nyaman berada di peringkat ketiga dengan 56 poin.
Megawati dan Giovanna Milana (Gia) masih menjadi tumpuan utama bagi tim berjuluk Red Force tersebut dalam mendulang angka demi angka.
Tak hanya dari sisi serangan, Red Sparks juga berhasil menampilkan strategi mumpuni dengan mematikan para andalan Expressway Hi-Pass.
Pemain seperti Vanja Bukilic berhasil diredam di mana dia menjadi satu-satunya andalan yang bisa meraih poin hingga dua digit angka.
Selain opposite asal Serbia tersebut, tidak ada pemain dari Expressway Hi-Pass yang bisa menembus dua digit angka dalam laga itu.
Keganasan penyerang Thailand yakni Thanacha Sooksod hanya mampu menghasilkan delapan poin saja untuk tim besutan Kim Jong-min itu.
Melihat para pemain andalannya mampu dimatikan, nada frustrasi pun terdengar dari pelatih berusia 49 tahun tersebut usai laga.
Dia menyayangkan para amunisinya yang bisa memanfaatkan peluang hanya di set ketiga saja guna mencuri satu angka.
“Setiap kali Anda mencapai angka 20 poin, itu adalah permainan yang penuh dengan peluang, dan itu bekerja dengan baik di set ketiga,” kata Kim.
Lebih lanjut, Kim juga pasrah ketiak instruksinya kepada sette, Lee Yun-jung tidak berjalan optimal ketika di lapangan.
“Saya sering memberi tahu (Lee) Yun-jung, tetapi terkadang hal itu terjadi sebaliknya,” kata Kim, dilansir dari The Spike.
Dalam kesempatan yang sama, Kim juga mengakui keberhasilan formasi Red Sparks, di mana Megawati dan kolega sukses mematikan Bukilic.
“Mereka datang dengan formasi untuk menghentikan pencetak poin utama kami (Bukilic),” ucap Kim menjelaskan.
“Kami harus memecah mereka dan bermain jauh, dan di situlah kelemahan kami,” tuturnya menambahkan.
Inisiatif Kim dengan memisahkan Bukilic dan Bae Yoo-na yang berposisi sebagai middle blocker juga tidak berjalan baik.
“Karena lawan terfokus pada Bae (Yoo-na), saya harus memisahkan Bukilic dan dia, tetapi itu tidak berjalan dengan baik,” ucap Kim.
Kim Jong-min juga kecewa dengan pemain potensialnya, Kim Se-been di mana dia terlihat kewalahan dalam membendung Megawati dkk.
“Se-been lemah ketika melawan tim yang memiliki ritme permainan cepat, masih belum matang untuk menilainya,” kata Kim menegaskan.
“Para middle blocker tidak ada penilaian lain selain mereka gagal dalam melakukan blok dalam laga ini,” tuturnya menambahkan.