KicauanRakyat – Saat itu, tim tamu sedang unggul 2-3 pada menit ke-80.
Untuk mengejar ketertinggalan, PSS Sleman menggempur lini pertahanan Persita Tangerang di sisa waktu.
Momen menggemparkan terjadi empat menit kemudian.
PSS Sleman mencoba menggempur dari sisi kanan melalui kombinasi Ibrahim Sanjaya dan Elvis Kamsoba.
Ibrahim Sanjaya langsung mengirim umpan silang ke arah kotak penalti Persita.
Muhammad Toha yang bermaksud untuk menghalau umpan silang tersebut dengan kepala justru mengarah ke gawang sendiri.
Bola pun menggelinding dengan mulus ke pojok kiri atas gawang Persita Tangerang dan skor berubah menjadi 3-3.
Lebih naasnya lagi, skor tersebut tak berubah hingga pertandingan berakhir.
Momen tersebut tentu sangat memukul mental sang kapten.
Usai pertandingan, Muhammad Toha terlihat menangis dan coba diterangkan oleh rekan setimnya.
Para pemain PSS Sleman juga ikut menenangkan tangisan dari Muhammad Toha usai laga.
Dalam jumpa pers setelah pertandingan, Divaldo Alves selaku Pelatih Persita Tangerang angkat bicara soal momen naas tersebut.
Pelatih asal Angola tersebut berpegang teguh bahwa seluruh tim Persita merupakan saudara.
Karena itu, setiap pemain dan staf bakal memberikan dukungan penuh untuk memulihkan mental dari Kapten Persita Tangerang tersebut.
“Pertama yang kita pegang selama di Persita Tangerang itu satu,” ujar Divaldo Alves usai pertandingan.
“Satu bicara pada saya bahwa kita semua bersaudara.”
“Tadi soal gol bunuh diri tadi Toha, sikap kita seperti saudara, berarti kita sangat suportif, memastikan Toha tidak mendapatkan hujatan berlebih.”
“Kita semua full team untuk suportif sama dia,” ujarnya.
Pelatih asal Angola tersebut berharap Muhammad Toha tetap mendapatkan dukungan dari seluruh pihak demi kebaikan tim Persita Tangerang di masa mendatang.
“Dan harapan saya tetap support Toha, support untuk tim, demi masa depan,” ujarnya.