KicauanRakyat – Seperti diketahui, timnas Korea Selatan yang sebelumnya tampil di Piala Asia 2023 dinilai gagal karena hanya mampu finish di babak semifinal.
Situasi ini membuat pelatih Korea Selatan yakni Jurgen Klinsmann langsung mendapat banyak kritikan karena gagal membawa The Taeguk Warriors lolos ke final Piala Asia 2023.
Kegagalan itu membuat banyak pecinta sepak bola Korea Selatan merasa geram hingga melayangkan kritikan ke Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).
Mendengar banyaknya keluhan itu pun membuat KFA akhirnya mengambil keputusan dengan memecat Jurgen Klinsmann.
Setelah dipecatnya pelatih asal Jerman tersebut, tentu saja KFA langsung bergerak mencari pengganti.
KFA akhirnya memilih beberapa pelatih lokal berpengalaman untuk bisa menjadi juru taktik Korea Selatan nantinya.
Apalagi Korea Selatan juga telah dinanti oleh ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang bakal berlangsung pada Maret 2024.
Dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini, Korea Selatan akan menghadapi Thailand pada 21 dan 26 Maret 2024.
Ada beberapa pelatih Korea Selatan yang masuk kandidat salah satunya Shin Tae-yong.
Pelatih timnas Indonesia ini juga masuk incaran untuk bisa menjadi pengganti Jurgen Klinsmann nantinya.
Nama pelatih berusia 53 tahun tersebut masuk jadi kandidat karena dinilai cukup ideal.
Apalagi kontrak Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia hanya meninggalkan beberapa bulan.
Sebagaimana diketahui, kontrak Shin tae-yong bakal berakhir pada Juni 2024.
Situasi ini dinilai sebagai momen yang pas untuk membawa pelatih Shin Tae-yong kembali ke Negeri Ginseng tersebut.
Namun, saat KFA mengumumkan beberapa kandidat tersebut.
Beberapa pihak melemparkan kritikan hingga salah satu media asal Korea Selatan News MT pun mengingatkan soal catatan pahit Shin Tae-yong.
Dalam artikel yang ditulis media Korea Selatan ini menceritakan secara singkat bagaimana Shin Tae-yong bisa menjadi mantan pelatih.
Namun, akhirnya kali ini Shin kembali dilirik untuk bisa menukangi timnas Korea Selatan setelah ditinggal Klinsmann.
Dalam artikel tersebut diungkapkan bahwa Shin Tae-yong pertama kali diangkat sebagai asisten pelatih timnas Korea Selatan pada Agustus 2014.
Kala itu ia menjadi asisten dari Uli Stielike yang menjabat sebagai manajer Korea Selatan.
Akan tetapi, peran pembinaan yang sebenarnya membuat Shin mengambil alih taktik dan pelatihan tim.
Shin juga menangani Korea Selatan U-23 yang berpartisipasi dala Olimpiade Musim Panas 2016.
Setelah keberhasilannya hingga membawa Korea Selatan melaju hingga babak perempat final, ia pun ditujuk sebbagai pelatih Korea Selata U-20 dan berpastisipasi di Piala Dunia U-20 2017.
Namun, pelatih yang fokus pada Korea Selatan U-20 itu hanya mampu finish di babak 16 besar besar.
Akan tetapi, catatan tersebut tak membuat KFA geram, karena Shin justru ditugaskan menggantikan Uli Stielike memimpin timnas Korea Selatan.
Shin ditunjuk sebagai pelatih uatama Korea Selatan setelaj Stielike membuat hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Dengan begitu, pada 4 Juli 2017, Shin Tae-yong ditunjuk menggantikkan Stielike sebagai pelatih dan mereka pun sukses ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia lalu.
Pelatih timnas Indonesia tersebut saat itu memang dinilai berhasil sebagai juru taktik pengganti.
Hal ini karena Shin Tae-yong dinilai sudah dekat dengan para pemain hingga akhirnya bisa membawa Korea Selatan bisa tampil di Piala Dunia 2018.
Namun, Shin pun tak lepas dari kritikan hingga dinilai hanya keajaiban saja yang menghampiri.
Ini karena Shin Tae-yong yang bisa membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 lalu dan ini menjadi momen terbaiknya.
Tetapi, keberhasilan mengalahkan juar bertahan Jerman itu hanya disebut sebagai keajaiban.
Pasalnya dalam laga penyisihan grup Piala Dunia 2018, Korea Selatan kalah 0-1 dari Swedia dan 1-2 dari Meksiko.
Akan tetapi, Korea Selatan cukup mengejutkan dengan mengalahkan Jerman 2-0.
Situasi ini disebut sebagai keajaiban, karena akhirnya Shin mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Korea Selatan setelah Piala Dunia 2018 lalu.
“Meski meraih kajaiban dengan kemenangan 2-0 atas Jerman ia akhirnya harus mundur sebagai pelatih,” lanjutnya.
Media Korea Selatan ini mengingatkan bahwa Shin memiliki catatan pahit selama menukangi timnas Korea Selatan.
Menurutnya, kegagalan Shin di Piala Dunia 2018 menukangi Korea Selatan tersebut dinilai sebagai catatan pahit.
Pasalnya, Shin bisa dibilang cukup berhasil selama menjadi pelatih klub Seongnam Ilhwa.
Namun, ceritanya ini berbeda saat bersama timnas Korea Selatan.
Situasi ini membuat media mengingatkan bahwa Shin memiliki catatan pahit bersama timnas Korea Selatan.
“Sebuah jalan keluar yang pahit bagi seorang pelatih yang telah meraih prestasi seperti menjuarai Liga Champions Kofederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Piala FA selama menjadi pelatih Seongnam Ilhwa,” lanjutnya.
Nama Shin Tae-yong memang tengah ramai diperbincangkan karena timnas Korea Selatan juga membutuhkan pelatih secepatnya.
Walaupun begitu, KFA belum juga memutuskan siapa sosok yang bakal menggantikan Jurgen Klinsmann nantinya.