KicauanRakyat – Sampai Bali, The Jakmania lebih banyak beristighfar melihat permainan Persija.
Seperti diketahui, manajemen Persija memutuskan untuk menggelar dua laga kandang Persija di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada pekan ke-25 dan 27 Liga 1 2023/2024.
Pada pekan ke-25, Persija dijadwalkan menjamu Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis (22/2/2024).
Selanjutnya, pada pekan ke-27, Persija akan melawan Dewa United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (2/3/2024).
Persija memilih menetap di Bali karena pada pekan ke-26 Liga 1 2023/2024, Andritany Ardhiyasa dkk akan melawan Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (26/2/2024).
Itu berarti ada tiga pertandingan Persija yang akan digelar di kandang Bali United.
Persija tidak bisa berkandang di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, karena sedang renovasi.
Tidak diketahui juga kenapa Persija tak berkandang di Jakarta International Stadium dan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Melihat Persija menjadi tim musafir, The Jakmania tidak tinggal diam.
Pengurus Pusat (PP) The Jakmania melakukan pendaftaran tur ke Bali.
Ternyata, banyak juga yang tidak ingin melihat Persija berjuang sendiri di sana.
Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, mengatakan bahwa ada ratusan suporter yang rela datang mendukung Persija di Bali.
Bahkan, mayoritas The Jakmania yang datang itu berasal dari luar pulau Bali.
Sayangnya, kemenangan yang diharapkan The Jakmania saat Persija melawan Madura United tidak datang.
Persija kalah tipis dengan skor 0-1 dari Madura United.
“Informasi saja buat Persija, total tiket terjual dari PSS The Jakmania adalah 353 lembar.”
“The Jakmania Bali ada sekitar 100-125 orang.”
Pil pahit kembali ditelan The Jakmania usai Persija kalah.
Mereka melihat permainan Persija berantakan.
“Apa daya ternyata menjadi pendukung Persija semalam bukan hanya untuk menunjukkan rasa cinta tapi juga menambah pahala.”
“Banyak istighfarnya,” ucap Diky Soemarno.
Diky Soemarno menjelaskan perjuangan The Jakmania yang rela jauh-jauh mendukung Persija di Bali.
Setiap orang yang datang ke Bali itu harus mempunyai uang minimal 1,5 juta.
Belum lagi harus ada izin dari orang tua, istri, suami, anak, sekolah, dan tempat kerja.
Mereka pun ada yang rela pulang pergi (PP) dari rumahnya ke Bali demi melihat Persija berlaga.
“Mungkin uang sebesar Rp. 850.000 untuk ke Bali, Rp. 500.000 buat pegangan, izin ke sekolah/tempat kerja, izin dari orang tua/istri/suami/anak, dan perjalanan 28 jam pulang pergi itu adalah hal yang mudah bagi Persija.”
“Tapi tidak dengan saudara-saudara sePersija ini.
“Karena tidak mudah menjalankan pertandingan kandang rasa tandang, dengan jarak dan waktu tempuh yang jauh.”
“Jadi jangan bicara tentang rasa kecewa dengan the Jakmania yang hadir di I Wayan Dipta.”
“Mending pemain dan official mumpung di Bali pada melukat deh. Kali aja jadi ga apes lagi,” tutup Diky Soemarno.
Persija kini masih bertengger di posisi kesembilan dengan mengemas 32 poin dari 25 pertandingan yang sudah dijalani.
Masih ada sembilan pertandingan ke depan yang harus dilalui Macan Kemayoran.
Jarak poin Persija saat ini lebih dekat ke zona degradasi ketimbang masuk keempat besar Liga 1 2023/2024.