KicauanRakyat – Munculnya kombinasi He Ji Ting/Ren Xiang Yu yang baru dibentuk pada Oktober 2023 lalu telah mengguncang sektor ganda putra belakangan ini.
Kumamoto Masters 2023 dan Thailand Masters 2024 adalah bukti bahwa mereka bisa menjadi kartu As baru bagi ganda putra China.
Tren penampilan He/Ren melonjak naik dengan cepat.
Terhitung dalam hitungan empat bulan sejak dipasangakan, mereka kini sudah mendekati 10 besar dunia.
Dalam daftar update ranking BWF pekan ke-8 ini, mereka sudah duduk di peringkat 14 dunia.
He/Ren juga memijak posisi sebagai ganda putra China terbaik ketiga setelah Liang Wei Keng/Wang Chang (ranking 3) dan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (ranking 8).
Malah, He/Ren sangat amat berpotensi menikung kompatriot mereka sendiri, Liu/Ou dalam perebutan spot menuju Olimpiade Paris 2024.
Mereka sedikit lagi mungkin mampu mengamankan 8 besar sampai periode kualifikasi berakhir pada 28 April 2024 mendatang.
Track record He/Ren setiap kali berjumpa Liu/Ou pun sangat dominan. Tiga kali bertemu, tiga kali pula mereka sukses meraih kemenangan.
Lonjakan pesat yang ditunjukkan He/Ren ini tentu terbilang impresif.
Pengorbanan mereka yang sebelumnya sering jadi ‘korban’ bongkar-pasang Chen Qi Qiu selaku Kepala Pelatih Ganda Putra China kini terbayarkan.
Dari sekian banyak pemain yang sering ditandemkan, akhirnya mereka membentuk suatu kombinasi yang mulai sulit dikalahkan dengan mudah.
Munculnya pasangan He/Ren yang terbilang dadakan ini juga turut membuka peluang mereka untuk membuat lawan-lawan bingung, sebab peta kekuatan mereka masih belum terlalu bisa dijabarkan secara mendalam karena duet yang baru terbilang sebentar.
Salah satu prestasi besar mereka adalah pernah mengalahkan pasangan Juara Dunia 2023, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae saat mengikuti French Open 2023.
Mereka menang lewat rubber game alot, dengan skor 16-21, 21-7, 21-19.
He/Ren juga pernah mengalahkan tiga wakil ganda putra Indonesia, di antaranya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Dari ketiganya, dengan Fikri/Bagas yang sudah paling sering ketemu dan saling mengalahkan.
Proses kemunculan He/Ren yang langsung menggebrak peta persaingan ganda putra jelang Olimpiade Paris 2024 agak mirip dengan apa yang dilakukan ganda putra Taiwan saat melahirkan duet maut saat itu, Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Sepeninggal Chen Hung-Ling, pemain ganda putra berkacamata yang pensiun dini untuk menjadi pelatih, Wang Chi-Lin segera membentuk formasi sangar bersama Lee Yang.
Duet mereka baru dipasangkan akhir paruh pertama tahun 2019. Kemudian, pasangan tersebut kejar setoran dengan mengikuti hampir seluruh turnamen BWF World Tour sampai julukan Duo Kuda karena kerja keras dalam mengejar poin peringkat.
Melejit tajam dan mengobrak-abrik peta kekuatan ganda putra saat itu, Lee/Wang makin diuntungkan dengan mundurnya Olimpiade Tokyo 2020 yang baru bisa dihelat pada 2021 karena Covid-19.
Permainan mereka semakin matang di saat banyak turnamen libur dan batal, sementara lawan makin sulit memetakan kekuatan mereka karena belum sering bertemu.
Hasilnya, saat itu Lee/Wang mampu mengukir sejarah besar dan berhasil medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sekaligus untuk pertama kalinya bagi Taiwan di cabang bulu tangkis.