KicauanRakyat – Tim yang dipimpin oleh Lee Zii Jia telah lolos ke putaran final Thomas Cup 2024 pada 27 April-5 Mei di Chengdu, China, meskipun ada beberapa rintangan karena finis sebagai runner up di bawah China pada Kejuaraan Beregu Asia 2024.
Pada Kejuaraan Beregu Asia 2024 yang merupakan babak kualifikasi menuju Thomas Cup 2024, juara bertahan Malaysia kalah 0-3 dari tim yang tidak mengirim kekuatan terbaik di Setia Alam Convention Center, Minggu.
Direktur Kepelatihan Nasional Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan jelang ajang beregu bergengsi tersebut.
Malaysia terakhir kali menjuarai Piala Thomas pada 1992 dan nyaris merebutnya kembali empat kali sejak itu pada final 1994, 1998, 2002, dan 2014.
“Tim harus solid untuk putaran final Thomas Cup. Ada beberapa hal yang perlu kami tingkatkan,” kata Rexy dilansir dari The Star.
“Kami akan menganalisis penampilan para pemain di turnamen individu mendatang sebelum mengadakan pertemuan tim.”
Namun, dia puas dengan penampilan tim bulu tangkis putra Malaysia secara keseluruhan.
Mereka harus menghadapi cedera punggung hingga masalah kesehatan Ng Tze Yong dan Lee Zii Jia.
Ng Tze Yong mengundurkan diri dari pertandingan semifinal dan seterusnya, sementara Lee tidak bermain melawan Singapura (perempat final) dan final.
“Tim melakukan yang terbaik dalam situasi ini. Kalau kekuatan penuh, peluang kami lebih besar,” ucap Rexy.
“Kehilangan Zii Jia mirip dengan kehilangan Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo di sepak bola.”
Dalam pertandingan final melawan China,, pemain peringkat ke-38 duniam Leong Jun Hao dipromosikan ke tunggal pertama , tetapi ia kalah bertarung 19-21, 17-21 dari juara Denmark Open 2023, Weng Hong Yang.
Keadaan berubah setelah itu ketika Aaron Chia/Soh Wooi Yik turun menghadapi ganda putra peringkat ke-90 dunia Xie Hao Nan/Zeng Wei Han.
Sementara itu, pemain berusia 19 tahun Eogene Ewe merosot, 10-21, 14-21 saat menghadapi peringkat ke-35 dunia, Lei Lan Xi.
“Jun Hao bermain sebaik mungkin, tetapi Hongyang sedikit lebih baik. Kemenangan di pertandingan pertama telah memberikan semangat bagi pasangan ganda China dan mampu mengatasi tekanan,” tutur legenda ganda putra Indonesia itu.
“Aaron dan Wooi Yik memang bermain bagus, namun terlalu mengikuti ritme lawan pada gim pertama dan tidak bisa menyelesaikan dengan baik pada gim ketiga.”
“Eogene belum pernah bermain dalam situasi ini sebelumnya dan dia tidak mampu memikul beban berat.”
“Tentu saja fans ingin kami mempertahankan gelar, tapi China tim yang lebih baik, ucap Rexy.