KicauanRakyat – Posisi Stefano Pioli sebagai pelatih kepala di AC Milan semakin terjepit.
Kekalahan 2-4 dari Monza pada pekan ke-25 Liga Italia, Minggu (19/2/2024) atau Senin dini hari WIB menjadi penyebabnya.
Akibat kekalahan tersebut AC Milan membuang peluang untuk merebut posisi kedua di klasemen sementara Liga Italia.
Jika menang atas Monza, I Rossoneri bakal menggusur posisi Juventus yang bermain seri 2-2 melawan Hellas Verona di laga sebelumnya.
Apa daya justru tim besutan Stefano Pioli malah dihajar telak oleh klub yang disebut-sebut versi KW-nya tersebut.
Sekali lagi Pioli menjadi sosok yang dianggap bertanggung jawab atas kekalahan timnya kali ini.
Tiga poin yang melayang di Stadion Brianteo bukannya tanpa alasan.
Rotasi pemain yang dilakukan oleh Pioli memiliki andil besar terhadap hasil akhir kontra Monza.
Duet bek Malick Thiaw dan Matteo Gabbia tampak rapuh di lini belakang.
Di samping itu, tim juga turun dengan banyak pemain lapis kedua.
Pioli menurunkan nama-nama seperti Luka Jovic, Noah Okafor, Samuel Chukwueze, Yacine Adli, dan Ismael Bennacer dalam line-up utama.
Sementara Rafael Leao, Tijjani Reijnders, Olivier Giroud, dan Christian Pulisic disimpan sebagai pemain cadangan.
Namun, pergiliran pemain yang dilakukan Pioli justru berbuah simalakama bagi I Rossoneri.
Stefano Pioli layak bertanggung jawab atas hasil yang tidak konsisten dari tim musim ini.
Terlepas dari kepercayaan yang ditunjukkan oleh pemilik Gerry Cardinale, presiden Paolo Scaroni, dan CEO Giorgio Furlani, nyawa pelatih asal Italia tersebut di San Siro begitu tipis.
Satu-satunya cara untuk memperpanjang keberlangsungannya bersama Milan adalah memenangkan Liga Europa musim ini.
Milan sendiri tengah berjuang untuk lolos via play-off babak 16 besar Liga Europa.
Mereka berada di jalan yang benar dengan memetik kemenangan 3-0 atas Rennes pada leg pertama play-off.
Namun, jalan untuk menjadi juara juga tidaklah mudah.
Jika lolos, maka Milan sudah ditunggu lawan-lawan tangguh seperti Liverpool, Bayer Leverkusen, dan Villarreal pada fase knock-out utama Liga Europa.
Oleh karena itu, kans untuk menjadi juara di kompetisi kasta kedua Eropa terbilang terjal bagi Milan.
Di sisi lain, Pioli juga wajib menjaga kestabilan timnya di Liga Italia mengingat dua laga berikutnya akan memengaruhi posisi di klasemen.
Setelah melawan Monza, Davide Calabria dkk. bakal melawan Atalanta (26/2) dan Lazio (2/3).
Satu keasalahan sedikit saja bisa dimanfaatkan oleh Atalanta dan Bologna yang berturut-turut berada di bawah Milan yang menempati urutan keempat dan kelima.