KicauanRakyat – Belum lama ini mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan saudara dekat Jair Riedewald.
Orang yang pernah mengurus proses naturalisasi beberapa pemain keturunan Indonesia ini berbicara soal Jairo Riedewald.
Pemain Crystal Palace itu dikabarkan siap memperkuat timnas Indonesia.
Hal ini pun langsung membuat pecinta sepak bola Tanah Air penasaran soal siapa Jairo Riedewarld.
Pemain berusia 27 tahun tersebut diketahui memiliki darah keturuan Indonesia dari sang nenek.
Hal ini diungkapkan Jairo Riedewarld dalam wawancaranya bersama AFC Ajak di YouTube yang diunggah pada 2 Mei 2014 lalu.
Jairo Riedewarld mengutarakan bahwa neneknya berasal dari Indonesia, sehingga ibunya memiliki darah setengah Indonesia.
Situasi ini pun membuat banyak pihak bertanya-tanya, apakah pemain kelahiran Haarlem, Belanda, 9 September 1996 tersebut bakal dinaturalisasi.
Pertanyaan ini pun berdatangan dari pecinta sepak bola Tanah Air.
Walaupun Hasani Abdulgani sebelumnya mengatakan bahwa ia akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum melaporkan ke Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Namun, karena kabar ini terus jadi perbincangan akhirnya anggota Exco PSSI Arya Sinulingga pun buka suara.
Arya mengatakan bahwa sebenarnya PSSI saat ini bekerja dalam senyap terkait proses naturalisasi para pemain.
Hal ini dilakukan karena PSSI tak ingin memberikan harapan-harapan ke suporter.
Untuk itu, PSSI memilih lebih hati-hati dalam mengungkapkan proses naturalisasi para pemain.
“Kami selama ini bekerja dengan senyap dan tidak mau memberi harapan-harapan kepada suporter,” tulis Arya Sinulingga sebagaimana dikutip dari Instagram pribadinya, Sabtu (17/2/2024).
“Dan selama ini terbukti sat-set, untuk urusan naturalisasi,” ucapnya.
Arya menjelaskan bahwa proses naturalisasi pemain timnas Indonesia tak hanya dilakukan karena pemain memiliki darah Indonesia saja.
Namun, ia menegaskan bahwa pemain yang dinaturalisasi tentu harus dilihat dari banyak hal.
Pasalnya, banyak hal yang akan dipertimbangkan.
Untuk itu, alih-alih membuat suporter berharap, Arya menegaskan agar PSSI bisa bekerja dengan baik dan tenang.
“Dan bukan setiap punya darah Indonesia lalu di naturalisasi, tapi banyak yang harus dipertimbangkan,” jelas Arya.
“Biarkan kami bekerja sesuai kebutuhan pelatih dan hal-hal penting lainnya.”
Menurutnya, ini termasuk soal naturalisasi Jairo Riedewarld.
Arya mengatakan bahwa proses naturalisasi akan diperiksa dengan seksama dan pastinya melalui banyak pertimbangan.
Oleh karena itu, ia tak ingin membuat suporter terlalu berharap terlebih dahulu apabila semuanya belum jelas.
“Termasuk urusan Jairo (Riedewald),” kata Arya.
“Supaya jangan suporter dikasih harapan-harapan dan seakan-akan hanya urusan karena punya darah Indonesia,” tegas Arya.
Dengan tegas Arya mengatakan kepada semua pihak, agar PSSI bisa bekerja dengan baik.
Kerja PSSI juga telah terlihat selama setahun kepemimpinan Erick Thohir.
Menurutnya, proses naturalisasi pemain-pemain keturunan sudah berlangsung dengan baik.
Ini terlihat dengan adanya sembilan pemain yang sudah diproses naturalisasinya.
Dari Rafael Struick, Ivar Jener, Shayne Pattynama, Jordi Amat, hingga yang masih dalam proses saat ini Nathan Tjoe-A-On.
Masih banyak beberapa pemain yang masih dalam proses naturalisasi dan itu sudah terjadi.
“Biarkan kami bekerja selama ini, di mana dalam waktu satu tahun sudah memproses sembilan pemain naturalisasi, sepertinya belum pernah terjadi sebanyak dan secepat ini,” tutur Arya.
Arya memang menekankan bahwa PSSI tetap melakukan proses naturalisasi, meski tak secara gamblang soal situasi Jairo Riedewarld.
Ia tak mengungkapkan apakah Jairo Riedewarld akan dinaturalisasi ataupun tidak.
Namun, ia hanya menegaskan bahwa PSSI akan hati-hati dalam melakukan proses naturalisasi dengan berbagai pertimbangan yang sesuai dengan pilihan pelatih pastinya.