KicauanRakyat – Wong Ling Ching tak kuasa menahan air matanya usai Indonesia memastikan kemenangan atas Malaysia pada laga yang dihelat di Setia City Convention Centre, Selangor, Jumat (16/2/2024).
Turun pada partai ketiga saat Malaysia sudah tertinggal 0-2, beban berat bagi atlet berusia 20 tahun itu.
Dia bertemu tunggal putri Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Ester sendiri bukan lawan yang asing bagi Wong Ling Ching.
Kedua pemain sudah bertemu sebanyak dua kali sebelumnya, di mana dua laga tersebut berhasil dimenangkan oleh tunggal putri Malaysia itu.
Baru tahun lalu, Wong berhasil mengalahkan Ester pada ajang Iran Fajr International 2023 via rubber game dengan skor 21-10, 15-21, 21-19.
Namun situasi berbeda dialami Wong yang tampil di depan publik sendiri.
Wong harus mengakui keunggulan Ester lewat pertarungan tiga gim dengan skor 21-14, 15-21, 16-21.
Kekalahan itu membuat ambisi Malaysia mengulangi pencapaian dua tahun lalu dengan mencapai babak semifinal pupus sudah.
Seusai pertandingan, Wong tampak sedih dengan kekalahannya dan menyalahkan dirinya sendiri.
“Ini kali pertama saya main di turnamen beregu, saya harap selanjutnya bisa menyumbang poin untuk Malaysia.”
“Melawan dia (Ester) saya rasa saya sudah memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Selanjutnya, Wong menyesali kesalahan-kesalahan dirinya yang seharusnya tidak perlu terjadi.
“Saya rasa kalau permainan tadi saya tidak puas. Meskipun saya rasa sudah memberikan yang terbaik,” ucap Wong melanjutkan.
“Tetapi banyak hal yang saya pikir tidak seharusnya menjadi kesalahan saya. Saya harap selanjutnya saya bisa lebih baik lagi.”
“Saya sudah kontrol dia (Ester), saya tidak main konsisten, saya melakukan beberapa kesalahan kecil yang membbuat dia percaya diri.”
“Saya rasa ini (kesalahan) seharusnya tidak terjadi,” ujar Wong.
Pada laga sebelumnya, ganda putri terbaik Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan juga tak mampu memberikan kemenangan poin untuk Malaysia.
Tan/Thinaah secara mengejutkan kandas di tangan ganda putri Indonesia, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto.
Mereka kalah lewat permainan tiga gim dengan skor 14-21, 21-18, 15-21.
“Mereka selalu konsisten ketika menyrang dan agresif,” kata Thinaah.
“Ya, dari pertandingan sebelumnya mereka banyak memabaca rencana permainan kita, sementara tidak memiliki game plan yang banyak,” ucap Pearly Tan melanjutkan.
“Saat ini kita harap setelah turnamen ini ada satu bulan lagi untuk mencari lebih banyak rencana permainan kita,” ujar Tan.