KicauanRakyat – Timnas Malaysia dalam ajang Piala Asia 2023 lalu memang tak dipasang target muluk-muluk.
Federasi Malaysia hanya menargetkan Kim Pan-gon untuk membawa Harimau Malaya bisa tampil lebih baik daripada tahun 2007 lalu.
Hal ini karena pada Piala Asia 2007 Malaysia harus tersingkir secara mengenaskan buat tim berstatus tuan rumah bersama Indonesia, Thailand, dan Vietnam kala itu.
Dalam turnamen tersebut, timnas Malaysia tak mampu meraih satu poin pun dari tiga laga yang dilakoninya.
Pada saat itu, Malaysia kalah 1-5 dari China, kemudian 0-5 dari Uzbekistan, dan kembali dihajar Iran 0-2.
Bahkan hasil itu membuat Malaysia menjadi tim peserta terburuk dalam penyisihan grup.
Untuk itu, pada Piala Asia 2023 ini PSSI-nya Malaysia tak memberikan target muluk-muluk kepada Kim Pan-gon pada ajang empat tahunan ini.
Malaysia hanya ditargetkan untuk tidak pulang dengan nol poin di Piala Asia 2023 tersebut.
Target tersebut berhasil dipenuhi oleh pelatih asal Korea Selatan itu.
Kim Pan-gon berhasil membawa pulang satu poin setelah Malaysia menahan imbang Korea Selatan 3-3, dan kalah dua kali dari Yordania 0-4 dan takluk 0-1 dari Bahrain.
Tercapainya target timnas Malaysia itu pun membuat FAM langsung memagari Kim Pan-gon.
Apalagi belakangan ini netizen Korea Selatan mendorong Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk membawa pulang Kim Pan-gon.
Ini buntut dari kegagalan Korea Selatan melaju ke babak final Piala Asia 2023, sehingga banyak pihak yang mendorong agar Jurgen Klinsmann dipecat.
Ada beberapa nama pelatih yang diharapkan bisa menggantikan posisi Jurgen Klinsmann untuk menangani The Taeguk Warriors tersebut.
Dari mantan pelatih timnas Vietnam Park Hang-seo hingga Kim Pan-gon.
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden FAM Datuk Yusoff Mahadi menegaskan bahwa Kim Pan-gon tak akan bisa disentuh oleh negara manapun termasuk Korea Selatan.
Pasalnya, FAM tak akan melepas pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Menurutnya, Kim Pan-gon akan tetap menukangi Harimau Malaya karena FAM juga sudah memiliki rencana untuk membenahi sepak bola Malaysia.
“FAM punya rencana tersendiri untuk memastikan pembenahan yang dilakukan Kim Pan-gon bisa terus berlanjut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Datuk Yusoff pun mengaku sampai saat ini KFA tak ada permintaan resmi soal kepulangan Kim Pan-gon.
“Saat ini belum ada permintaan resmi dari KFA agar Pan-gon dipanggil kembali ke Korea Selatan karena pertandingan (Kualifikasi Piala Dunia) melawan Oman sudah terlalu dekat,” ucapnya.
Menurutnya, pemanggilan itu juga tak mungkin terjadi karena KFA sebelumnya merestui Kim Pan-gon untuk bisa membantu meningkatkan sepak bola Malaysia.
Namun, untuk mempertegas soal ini, Yusoff pun memastikan bahwa pihaknya telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Kim Pan-gon.
Hal ini karena FAM tak ingin kehilangan Kim, sehingga perpanjangan kontrak dilakukan dan dipastikan ini masuk dalam perencanaan jangka panjang.
FAM ingin Kim bisa mempersiapkan Malaysia dengan maksimal, sehingga tim nasional mereka bisa tampil bagus selama tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hingga bisa tampil di Piala Asia 2027 nantinya.
Untuk itu, Kim pun diperpanjang kontraknya dengan harapan bisa membuat Harimau Malaya tampil garang nantinya.
“Kami juga sudah menandatangani kontrak lanjutan dengan Pan-gon serta ada perancangan jangka panjang dengannya,” kata Yusoff.
“FAM berharap kita lebih siap dan mampu melanjutkan momentum dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 atau Piala Asia 2027 nanti,” tuturnya.