KicauanRakyat – Daniel Sianturi, Pengamat Sepak Bola
Laga penutup pekan yang mempertemukan dua klub “Zebra” di Allianz Stadium berakhir untuk kemenangan tim tamu.
Juventus yang bertindak sebagai tuan rumah dipaksa menerima kekalahan 0-1 saat menjamu Udinese dalam laga tersebut.
Skema 5-3-2 menjadi cerita menarik yang hadir mengiringi hasil minor Si Nyonya Tua pada pekan ini.
Pada giornata ke-24 ini, lima tim yang bertindak sebagai tuan rumah harus menelan pil pahit.
Kekalahan Juventus dari Udinese di Allianz Stadium menjadikan mereka sebagai tim kelima pekan ini yang harus meratapi kekalahan saat bermain di kandang.
Si Nyonya Tua menyusul hasil buruk yang sebelumnya didapatkan Salernitana, Cagliari, AS Roma, dan Genoa.
Salernitana ditaklukkan Empoli 1-3, Cagliari kalah dari Lazio 1-3, AS Roma menyerah 2-4 di tangan Inter Milan, dan Genoa dihajar Atalanta 1-4.
Hanya tiga tim yang mampu memaksimalkan laga kandang menjadi poin sempurna pada pekan ke-24.
Tiga tim tersebut adalah Fiorentina, Bologna, dan AC Milan.
Fiorentina menggebuk Frosinone 5-1 di Artemio Franchi, Bologna menggasak Lecce 4-0 di Renato dall’Ara dan AC Milan memetik kemenangan tipis 1-0 atas tamunya, Napoli, di San Siro.
Sementara bagi Juventus sendiri, hasil laga menghadapi Udinese menjadikan kiper andalan mereka, Wojciech Szczesny, selalu dipaksa memungut bola dari gawang dalam tiga laga terakhirnya.
Gawang Juventus tak hanya selalu bobol dalam tiga laga terakhir.
Statistik itu juga diiringi fakta bahwa pasukan Massimiliano Allegri gagal menang dalam tiga pertandingan tersebut.
Menariknya, tak satu pun pemain Juventus masuk papan skor dalam dua laga beruntun.
Bahkan ketika menghadapi Inter Milan dan Udinese, para pemain Juventus harus meninggalkan lapangan dengan kepala tertunduk usai kalah 0-1 di akhir laga.
Sementara itu dua pertandingan lain yang dimainkan pada pekan ini di Liga Italia Serie A berakhir tanpa pemenang.
Nihil gol mewarnai perjumpaan antara Monza dengan Hellas Verona sementara duel antara Sassuolo dan Torino berakhir imbang 1-1.