KicauanRakyat – Maarten Paes dikabarkan sulit untuk bisa membela timnas Indonesia karena terhalang aturan FIFA.
Temuan ini digaungkan oleh beberapa pengamat sepak bola dan akun-akun media sosial.
Maarten Paes diketahui sempat membela timnas U-21 Belanda saat menghadapi Belarus U-21 dalam ajang Kualifikasi Piala Eropa U-21 2021 pada 15 November 2020.
Penampilan Paes ini ternyata menjadi sorotan, karena saat itu sang pemain sudah berusia 22 tahun.
Dalam aturan FIFA, seorang pemain bisa berganti dan bermain untuk tim nasional lainnya jika berusia di bawah 21 tahun pada saat terakhir bermain baik itu tim junior ataupun senior di pertandingan resmi.
Adapun Paes kala itu masuk ke dalam skuad timnas U-21 Belanda dan berstatus sebagai pemain cadangan.
Mantan Exco PSSI, Hasani Abdulgani mengatakan dalam kasus ini, Maarten Paes memang benar berbenturan dengan aturan FIFA tersebut.
“Marteen terakhir membela Belanda VS Belarus, 15 Nov 2020.”
“Namun kalau belajar dari kasus Jordi Amat yang juga pernah bermain di Timnas U21 Spanyol, ada kemiripan.”
“Bedanya Jordi membela Spanyol hanya beberapa minggu sebelum dateline September 2020,” tambahnya.
Hasani menilai Maarten Paes masih bisa membela timnas Indonesia jika PSSI jeli melihat celah.
“Tapi ada ayat lain di pasal 9 tersebut yang menyatakan pengecualian bagi mereka yang peraturan negaranya tidak mengenal dual citizen,” ujarnya.
“Oleh karenanya menurut saya Marteen masih punya kesempatan kalau federasi (legal tim) jeli melihat aturan, khususnya uraian di articles 9 FIFA tsb. Good luck.” tambahnya.
Sementara itu, Exco PSSI Arya Sinulingga menjelaskan akan tetap mengusahakan proses naturalisasi Maarten Paes.
“Kami meluruskan,” kata Arya Sinulingga.
“Ya memang ada kendala di sana karena pada usia 22 tahun, Paes ternyata pernah membela salah satu negara anggota FIFA (Belanda).”
“Setelah itu baru kami memikirkan langkah-langkah berikutnya apa yang harus bisa kami lakukan.”
“Jadi untuk tahapan selanjutnya, mungkin kami akan berunding atau apa namanya demi melakukan proses yang sudah sesuai dengan ketentuan FIFA.”
“Ini akan terus kami lakukan dengan syarat Paes harus tetap diproses menjadi WNI,” tambahnya.