KicauanRakyat – Ada perubahan sikap dari Paris Saint-Germain pada saga transfer terbaru Kylian Mbappe.
Paris Saint-Germain sudah tiga kali menghadapi keinginan sang pemain untuk pergi.
Dalam tiga kesempatan tersebut, Kylian Mbappe selalu memegang kontrol penuh.
Akibatnya, klub seperti terlalu takut dengan sang pemain hingga membuat kebijakan tanpa berpikir panjang.
Hal ini berubah pada kali ketiga Mbappe diisukan meninggalkan Stadion Parc des Princes.
Penyerang berusia 25 tahun tersebut kembali dikaitkan akan bergabung ke Real Madrid.
Apalagi, Mbappe tinggal memiliki kontrak hingga 30 Juni 2024 bersama PSG.
Belajar dari musim panas tahun lalu, PSG tidak akan membiarkan pemainnya berlaku seenaknya.
Nasser Al-Khelaifi selaku presiden klub menegaskan sikapnya terkait rumor terbaru.
Pada periode sebelumnya, rumor kepergian Mbappe selalu bocor ke media.
PSG jadi sulit meredam bola liar yang akhirnya menambah tekanan ke klub.
Hal ini dianggap sebagai alasan dari kesulitan Les Parisiens dalam mempertahankan Mbappe.
Namun, PSG segera belajar untuk tidak mempertahankan pemain yang sudah tiga kali melakukan percobaan yang sama.
Mbappe sempat dipertahankan karena menjadi pusat dari rencana besar PSG.
Al-Khelaifi kini mencoba untuk tidak bergantung terhadap satu pemain dalam membangun tim.
Bagi sang presiden, kerja kolektif tim lebih penting dari sosok seorang bintang.
Untuk itu, PSG tidak akan sekuat tenaga lagi mempertahankan Mbappe jika ingin pergi.
Kini, segala keputusan sang pemain harus diumumkan oleh klub terlebih dahulu.
Kebintangan Mbappe tidak membuatnya mendapat perlakuan spesial dari PSG.
Langkah ini ditempuh PSG untuk mengembalikan kewibawaan klub yang memiliki kuasa penuh.
Para pemain lain diharapkan tidak meniru sikap Mbappe sebelumnya yang terlalu sering berubah pikiran.