KicauanRakyat – Ganda campuran asal PB Djarum itu saat ini menduduki peringkat ke-20 dunia, sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di ranking ke-18 dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati di ranking ke-16.
Saat baru dipasangkan pada 2022, Dejan/Gloria tampil menjanjikan. Namun, pada 2023 performa mereka tidak sesuai harapan.
“Dejan/Gloria tidak seusai ekspektasi untuk race to Olympic. Tetapi, masih ada harapan dan masih bisa terjadi karena akan ada 6 turnamen yang mereka ikuti,” kata pelatih ganda campuran PB Djarum, Vita Marissa.
“Sebagai pelatih masih ada jalan dan memungkinkan karena poinnya tidak jauh. Harapannya Dejan/Gloria bisa jadi wakil, sisanya yang penting Indonesia ada wakil.”
Selain program khusus di klub, Dejan/Gloria juga mendapat bantuan dari mantan pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky.
Sebelum pensiun dari pelatnas, Richard mengantar Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Namun, demi menyukseskan usaha Dejan/Gloria dalam perebutan poin Olimpiade Paris 2024, PB Djarum memanggil kembali Richard ke Jakarta menyiapkan program untuk Dejan/Gloria.
“Saya sekarang lebih banyak di Manado. Bicara peluang Olimpiade, semua bisa terjadi. Kalau tidak antusias saya tidak datang (ke Jakarta),” ucap Richard.
“Dalam 2 minggu saya akan bantu dan yakin ada peluang. Saya percaya karena Vita mantan atlet saya dan itu cukup berhasil.”
“Gloria turun dari pelatnas bisa diangkat. Dejan belum pernah juara nasional, tetapi bisa angkat ke ranking 20 besar dunia. Saya tanya Vita bagaimana kasih kualitas untuk Dejan hingga April.”
Selain belum pernah juara nasional, pebulu tangkis 24 tahun itu juga belum pernah masuk pelatnas Cipayung, Jakarta.
“Menurut saya, poin tidak terlalu jauh jaraknya di antara ranking 11-20, berbeda hanya 2.000-3.000 poin. Kami diberikan kesempatan untuk bertanding di enam turnamen yang tersisa, jadi kami pikir, kami masih ada peluang,” ucap Dejan di Jakrta.
Adapun Dejan/Gloria kini berada di posisi 21 pada daftar peringkat Race to Olympics per 6 Februari 2024.
Dejan/Gloria selanjutnya akan mengikuti lima turnamen Eropa dan Kejuaraan Asia.
“Kami masih yakin bahwa kita masih bisa bersaing, apalagi ada Ci Vita (Marissa) dan Kak Richard (Mainaky) yang ikut melatih. Kami ingin memaksimalkan enam pertandingan tersisa.”
Persaingan keras sektor ganda campuran yang kompetitif tidak membuat Dejan merasa terbebani meski banyak yang harus dia lakukan.
“Banyak hal yang harus dipelajari. Dari individunya seperti mental, pikiran di dalam dan di luar lapangan,” aku Dejan.
“Saat bertanding juga banyak yang harus dijaga. Jadi ini benar-benar campur aduk,” kata Dejan.
“Tetapi, kami harus tetap berusaha karena semua pemain juga pasti melakukan hal yang sama dan mau bermain pada Olimpiade.”
“Selama kami melakukannya dengan maksimal, selama keinginan kami tinggi, semoga itu memang jalannya saya.”
Sementara itu, Dejan yang sebelumnya pernah berjuang ke Olimpiade Tokyo 2020 saat bertandem dengan Hafiz Faizal mencoba melewati karena sudah berkomitmen mengejar poin Olimpiade.
“Kami tetap berusaha terus, nothing to lose. Kalau Tuhan memberi jalan akan dilancarkan. Jika belu, kami sudah siapkan hati kami lebih besar lagi. Setidaknya kita sudah mencoba dan tidak ada penyesalan,” tutur Gloria.
“Yang pasti, akan kami maksimalkan sampai akhir. Hasil ikut atau tidaknya (Olimpiade) itu belakangan.”
Turnamen terdekat yang akan diikuti Dejan/Gloria adalah German Open 2024 pada 27 Februari-3 Maret mendatang.