KicauanRakyat – Chen Tang Jie/Toh Ee Wei harus kembali menahan puasa gelar setelah dipaksa puas jadi runner-up Thailand Masters 2204.
Ganda campuran Negeri Jiran yang juga anak didik Nova Widianto tersebut tampil anti-klimaks pada laga puncak di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (4/2/2024) saat melawan unggulan teratas, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Berhadapan dengan wakil andalan tuan rumah, Chen/Toh kalah dealan dua gim langsung, 12-21, 18-21.
Kekalahan ini membuat Chen/Toh masih harus menahan dahaga gelar setelah terakhir kali juara pada Taipei Open 2023, Juni tahun lalu.
Ada satu kesalahan utama yang disadari Chen Tang Jie setelah menelan kekalahan tersebut.
Pemain berusia 25 tahun itu mengakui bahwa secara permainan, dia masih kurang dalam melakukan cover lapangan.
Di nomor ganda campuran, pemain putra memang dituntut untuk lebih mampu melakukan covering lapangan secara menyeluruh daripada pemain putri.
Terutama ketika dalam posisi bertahan atau sedang diserang.
Hal tersebut disadari Chen Tang Jie ketika dia meliha bagaimana Dechapol Puavaranukroh banyak mengcover Sapsiree Taerattanachai sekalipun Sapsiree dalam keadaan siap.
Posisi pemain putra yang lebih siaga mengcover partner di ganda campuran ini biasanya terlihat dari kuda-kuda mereka yang berdiri di lebih dari setengah lapangan sampai area lapangan partner.
Terlebih, pemain putri memang sering diincar dalam serangan permainan ganda campuran.
“Akibatnya Ee Wei malah yang malah harus berada dalam posisi defensif,” tandasnya.
Selain karena kurang mampu mengcover partner, Chen Tang Jie juga menambahkan kesalahan lain darinya yang berkontribusi dalam kekalahan mereka.
Yakni terlalu banyak melakukan unforced error pada kedudukan krusial.
Dia sadar harusnya bermain lebih tenang dan tetap menjaga fokus sebelum angka 21 diraih.
“Di gim pertama, kami tidak mendapaty kesempatan untuk menyerang dan kami kalah dengan mudah,” ucap Chen.
“Sedangkan pada gim kedua, kami tampil lebih baik tetapi saya melakukan beberapa kesalahan sendiri ketika menyerang di kedudukan krusial.”
“Itu salah saya dan saya sendiri pun tidak bisa menolerir kesalahan semacam itu,” ucapnya menyesal.
Sementara itu, Toh Ee Wei menenangkan. Pemain yang dua tahun lebih muda dari Chen itu mengakui keunggulan lawan yang memang tak terelakkan.
“Mereka adalah pasangan papan atas dunia dan sangat konsisten,” ucap Toh.
“Kami harus belajar dari mereka karena mereka tampil dengan lebih bersih (tanpa eror) dengan kemampuan mereka yang sigap mengambil keputusan (ke mana bola harus diarahkan) di kedudukan krusial.”
“Tetap ada sisi positifnya dari performa kami di turnamen ini.”
“Tapi kami tetap harus berlatih keras dan tetap rendah hati serta berusaha bangkit lagi,” ucap Toh Ee Wei.